It’s The Time,
May, 24th 2010, ini merupakan trip gw yang ke- 4 bersama genk backpacker ceria yang temen2nya bisa saja baru berjumpa pertama kali di daerah destination petualangan, hanya karen kesamaan hobby dan interest kami dipertemukan dan manjadi teman yang saling berbagi suka dan duka di negeri orang, hmmm, baru berasa tingginya rasa persaudaraan dan nasionalisme pada saat itu. Dan nilai positive lainnya, otomatis jejaringan pertemanan pun semakin bertambah, seperti facebook aja ya,hehe
Setiap lazimnya perjalanan-perjalanan sebelumnya, gw tinggal tunggu siap beres saja destination’a mau kemana, schedule’a apa saja hari ini, nginap di hostel mana, dan naik transportasi apa. Gw termasuk orang yang paling males ambil pusing mengenai perkara itu, biar diatur oleh sang event organizer saja, yang penting gw bayar dan bisa menikmati semua agenda. *hahaha, sok borjuis*
see more
see more
Dan pada trip-trip sebelumnya pun kami pergi berombongan seperti rombongan haji yang mau ke tanah suci, (gak ding…agak hiperbola dikit) at least 5 sampai 8 orang kami berangkat serempak naik armada andalan kami yang murah meriah dan memuaskan yaitu AirAsia, *sorry agak promosi dikit :)
Jadi otomatis, gw tinggal santai aja donk ngikuti leader’a ngebawa jalan…praktis gw hanya mikirin barang bawaan gw dan hunting barang-barang unique buat oleh2…, so simple kan?
Nah, untuk destination kali ini berbeza dari biasa…gw harus berangkat sendiri dari tanah air tercinta ini dari rencana sejatinya yang berangkat 8 personal, mereka semua berguguran gak jadi berangkat karena sebulan sebelum departure time, Airasia mengirimkan notification ke email pribadi kami bahwa penerbangan dari Medan (MES) to Phuket (HKT) is terminated, *hmm,,saat itu gw harus lihat Google terjemahan juga, karena Kamus Hasan Sadily gw gak ada di kantor!
“What the meaning of terminated??”
Bah, ternyata Airasia dengan semena-mena “mengakhiri/membatalkan” sepihak penerbangan direct dari Medan ke Phuket…kami yang sudah mereka-reka rencana dengan indah, apa yang akan kami buat tiba-tiba bak disambar petir disiang bolong…menggelegarrrr!!!!meruntuhkan cita-cita suci itu…hiks sungguh tak terperikan rasanya, teman!!!
Yah, alhasil teori evolusi pun terjadi..yang tidak sanggup bertahan dia mundur…dengan segala alasan financial dan efficiency waktu!karena otomatis kami harus mencari alternative penerbangan lain yang menuju phuket yang diidam-idamkan itu,
Asal tau aja teman, tiket’a itu sudah kami booking 5 bulan sebelum “departure time”, bulan 12 tahun 2009..dengan tiket PP hanya Rp. 450.000,- dan sekarang harus meng-rearrange schedule lagi,yang pasti harga’a lebih mahal, dan harus connecting pesawat di LCCT - Kuala Lumpur lagi. Sungguh ribet kan sodara-sodara?
Dan gw sendiri pun pada saat itu masih bimbang dan ragu, apakah harus melanjutkan perjalanan…atau mengubur mimpi2 untuk berjemur di teriknya matahari phuket serta snorkeling di pantai2 eksotis phuket lainnya….sungguh tidak sanggup teman!!
Akhirnya gw berazamkan diri untuk “Go ahead!!!”
Tiketpun gw hunting lagi, menyamakan schedule dengan penerbangan Roy Jecson,dkk (penghasut utama trip2 gw) mencari waktu seefektif mungkin agar gw gag kayak orang bodoh yang terluntang-lantung di negeri orang…gak kebayang kan kalaw gw duduk di international airport yang segedek gaban, sendirian…hmmmm, can diculik laa sama mafia trafficking dinegeri seberang sana!!
Selama 2 hari 2 malam gw hunting dan akhirnya tiket pun udah di tangan, planning pun udah mantappp!!!Roy harus tungguin gw sampai pesawat gw kelak landing di bandara udara International Phuket,,sudah beribu2 janji dan sumpah2an dilontarkan agar dia tidak meninggalkan gw seorang diri di airport asing itu!
Oke, tanggal 24 May 2010 pun gw berangkat on schedule dari bandara Polonia_ Medan, jam 07.00 wib pagi, dengan destination Kuala Lumpur supaya dapat connecting flight dari LCCT-HKT jam 12.40 wib. Pakaian sudah se-matching mungkin dgn style backpacker sedunia, celana cargo, baju kaos plus jaket kesayangan, yg wajib dibawa2 mesti cuaca diluar terik-menyengat!! *halooo, qt ni mau ke pante, koq pake jaket sehh???...hehe
Sesampainya di bandara polonia, everything is still ok!lebih2 ada calo yang ngebantuin gw ngurus check in, immigration card, semua diurusin sampe gw tinggal ngantri di “Immigration check point” queuing line, gw cuma ngasih tips buat dia Rp.10.000,-
Nah, waktu giliran gw melapor di bilik yang berukuran 2x2 meter dan digawangin oleh 2 orang petugas yg berpakaian seragam slim fit itu, salah satunya berujar dengan prihatin “ini passportnya kurang 6 bulan…”
Yes, just it!!!gw yang masih awam dgn birokrasi perpassportan, mana peduli!setau gw passport’a bakal expired bulan 10 nanti, dan gw berniat menggunakan sebesar2nya kesempatan itu sebelum masa berlaku berkunjung ke negeri orang bakalan habis, hehehe
Tidak ada Warning, tidak ada Alert dari mereka…Cuma sepatah kata manis itu saja yang terujar dari mulut petugas immigration tadi,
Dan gw pun berhasil melangkah pasti ke the next round, masuk ke waiting room, menunggu pelepasan bersama Air Asia yang dalam hitungan menit akan mengantarkan ke mimpi-mimpi selama 5 bulan kebelakang.
Di dalam kabin, gw duduk berbanjar dengan pasangan muda yg baru mempunyai anak 1, sang suami adalah warga Negara asing dari Negara2 Timur Tengah sepertinya, sangat tampan, berkulit putih, berhidung mancung dan sisiran rambut yang tertata rapi, istrinya warga Negara Indonesia asli bertubuh tambun, itu saja yang dapat ku gambarkan…karena klw gw liat sih kurang menarik penampilannya, sempat otak ku berpikir keras apa pasal mereka bisa menikah, hahaha…
Sedangkan si anak yang kiraan berumur 3 tahun, pada kejadian ini baru menderita penyakit campak..tampak dimukanya dipenuhi luka2 bekas penyakit itu!
Tiba-tiba salah satu pramugari yang cantik dan elok rupawan datang menghampiri pasangan ini dan memberitahukan bahwa mereka tidak boleh ikut terbang dengan tujuan Kuala Lumpur, karena dikhawatirkan virus campak pada anak itu dapat menyebar pada saat perubahan tekanan udara dalam kabin pesawat ketika tinggal landas maupun mendarat.
Yah, alhasil gw menguasai deretan bangku itu sendiri,
At Low Cost Carrier Terminal (LCCT) – Kuala Lumpur
Perjalanan mengambil waktu tempuh sekitar 45 menit, waktu di KL lebih cepat 1 jam daripada di Medan, itu kata awak kabin pramugarinya,
Setelah landing dengan sempurna kami pun berarak melangkah menuju immigration check point, Malaysia, gw sih masih santai aja…karena udah beberapa kali pulang-pergi bersama teman2 melalui negeri jiran ini, jadi sedikit banyaknya taulah lokasi2nya,..
Kembali gw harus menghadap pada bilik 2x2 meter versi Malaysia, mengharap mendapatkan restu atau izin dari negeri bersangkutan dengan memperoleh “cap stempel” pada lembaran2 passport agar kita dibilang pendatang legal, bukan pendatang haram!!huh, aneh banget yang memberi gelar begituan..
Kali ini petugas immigration’a seorang “encIk” berkerudung panjang ala melayu, mempesona memang…
Tak banyak yang ditanya, tanpa diberitahu pun dia sudah bisa menebak “nak liburan ker??” begitu katanya…dan lagi-lagi dia memperingatkan dengan “easy” bahwa passport gw kurang dari 6 bulan lagi akan expired, dan dia pun memperjelas dgn menulisnya dibawah cap stempel immigration Malaysia itu,,
*huh, gak penting banget gw piker saat itu.
Dan gw pun sah memasuki negeri ini :)
Masih berpikir everything gonna be ok, gw melangkah keluar dengan pasti menuju ruang check-in untuk penerbangan berikutnya, yaitu flight to Phuket.
Jam menunjukkan pukul 10.30, check-in untuk keberangkatan destination Phuket sudah “Open”, dan gw bergegas ke check-in desk, untungnya di queuing line masih sepi, dan gw langsung menyerahkan ticket dan PASSPORT gw ke petugas ticketing.
Setelah di input data dan di cross check…bla..blaa…, akhirnya dia pun berujar…
“passport will expired in six month, so you can’t fly” begitulah kira2 kata2 ajimat dari petugas ticketing itu,
hmmmm bak orang bego yang kenak tempeleng…
APA SALAHKU….APA DOSAKU….
BAGAIMANA INI, BAGAIMANA ITU…
Tiket Gw gmn donk???hangusss???....busssseeettttt…!!!!
Enak saja dia bilang gw gag bisa terbang, begitu mudahnya dia berkata seperti itu…
Huh, tak sadarkah dia gw berada dimana???gw dipersimpangan jalan neh bung!!
Beribu pertanyaan berkecambuk di jiwa-ragaku, apa yang harus kulakukan??dengan pasang muka memelas dan sok imut memohon kepada petugas ticketing agar diberikan dispensasi dan pengecualian terhadap anak yang berbudi luhur ini.
Tapi,,,,lagi lagi dia menolak dengan gampangnya…
Dia bilang peraturan di Negara Thailand straight, apalagi pada saat itu Thailand sedang berkecambuk masalah Pemilu yang ingin dilaksanakan lebih cepat dari jadwalnya oleh kelompok yang menamakan diri mereka Kaos Merah.
Bahkan gw pun udah naik banding ke supervisor mereka, untuk diberikan izin terbang dan berjanji hanya di Negara tersebut untuk 10 hari saja dan akan kembali ke tanah air menjadi warga Negara yang baik dan berbakti kepada orang tua.
Tapi teman, usahaku pun sia-sia!!
Gak ada harapan…semuanya sirna bagai embun yang menguap disinari mentari pagi.
Serta-merta aku berbalik badan dan berjalan dengan gontai dan lunglai, tanpa arah dan tujuan. Satu yang pasti gw segera menghubungi temen-temen gw yang berkompeten dalam perkara ini.
Aneh bin ajaib, kartu simpati gw inactive, tidak bisa dipake…keadaan semakin kalut…segera gw mencari kartu perdana versi Malaysia…dan meminta bantuan sales’a utk meangaktifkannya, akhirnya gw bisa mulai berkomunikasi,
Gw menghubungi roy, Untung’a pesawat yang ditumpanginya directly from Jakarta to Phuket, belum berangkat, jadi gw masih bisa berkomunikasi dengan’a menceritakan hal ikhwal nasib yang ku alami,,,gw katakan padanya kalau gw gak jadi berangkat dan the worst thing, gw akan kembali ke Tanah Air. Tapi dari seberang sana, si roy maksa gw agar tetap berangkat dengan menyuruh membujuk-rayu dan memelas kepada para petugas2 yang tak tau diri itu…tapi manalah bisa gw merayu..*orang biasa’a juga dirayu koq, huhuhu,, setelah gw bilang gk mempan, malah si roy suruh balik lebih frontal, koq bisa gw harus marah2 segala sama mereka, bahkan klw perlu berdemo dan berorasi dihadapan mereka *hah, yg bener ajee
Tapi komunikasi kami tidak berjalan dengan lancar,ketika pesawat dia harus take-off ke phuket, maka berhentilah tali percakapan kami, padahal ada satu kata kunci yang belum sempat disampaikannya sebelum dia pergi, hiks… (pergi ke phuket maksudnye)..yaitu nomor hp si “saiful nurdin” ataw lebih dikenal dgn panggilan mesra “ai olie”,
Berita terakhir darinya mengatakan bahwa, ada rombongan anak aceh 4 orang lagi di Malaysia dan akan menuju phuket juga dengan perjalanan darat, cuma ya yang tadi lagi…si roy keburu terbang tanpa meninggalkan contact person si ai. Tapi gak papa, setidaknya ada secercah harapan bersama orang2 itu gw akan melakukan perjalanan baru, meskipun gak tau wujud mereka2 itu bagaimana, hahaha
Connecting People
Selain roy, gw pun segera mengkabari orang2 yang berkompeten dalam masalah ini, orang2 yang gw harap bisa membantu banyak agar cita-cita gw tercapai…gw menghubungi ulfah (saat itu orang yg mengikuti terus perkembangan keberangkatan gw mulai dari lhokseumawe, krn pada dasarnya ulfah ini salah satu personel yang seharusnya ikut dalam Trip to Phuket kali ini), Azwita (mantan pegawai Indonesian Ambassador di Malaysia, yang dengan sekuat tenaga mecari solving problem from this case, thanks ya zy)…trusss, b’syahrul (biasa menjadi ketua rombongan dalam setiap perjalanan, selain karena yang di tuakan, ab ni juga banyak duitnye, krn pemegang CC tunggal..hohoho), dedi (salah satu members backpacker aceh juga, yg kenalan’a tanpa disengaja sedikit pun, hahaha), mama & papa (hmmm, menyesal juga sih lapor sama mereka, tau gak!? dengan tegas mereka suruh gw segera pulang saja ke Aceh, dengan iming2 ntar tiket’a mama ganti deh…trusss, ntar aja qt pergi sama2 mama&papa, adek2 dan handai taulan segala), Zan Alexander (pemuda Malaysia yang gw kenal dari pertemanan jejaringan facebook),
Otak gw gk berhenti berfikir sampai situ saja, setau gw si ai rada pamor di kalangan genk ceria kami, suka ngasih comment2 di status facebook temen2 gw…Cuma gw males aja “add” beliau, rada2 aneh sih…hahahaha, sorry ya ai sayang :), makanya hw berusaha keras menghubungi orang2 diatas,
“malang tak dapat ditolak, Untung tak dapat diraih” begitulah pribahasanya, gw udah berusaha menghubungi bang syahrul, dedi, ulfah…tapi mereka pun gak tau no hp si ai yang dimaksud, malah parahnya lagi bang syahrul balik nanya, “nama lengkap si ai siapa??” jiahhh, meneleketehekkk…
Bikin habis2in pulsa aja, udah tau pulsa sekarat, dan sekali sms bisa sampe Rp. 6000,- fuiihhh….
Next, I try to call azwita, perempuan Indonesia yg mengambil gelar post graduate’a di Malaysia dan sempat menikmati Ringgit tiap bulannya sbg Pekerja di Kedubes RI.
Atas saran dari wita, gw disuruh ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, dengan memberikan rekom nama2 yang berkompeten utk mengurus perpanjangan passport. Dan gw pun menurut atas perintahnya, dengan besar harapan agar setelah urusan ini selesai, gw bisa berangkat ke Phuket keesokan harinya, yah biarin deh beli ticket lagi asal gag pulang ke Indonesia aja,, *malu wak!!!
Okeh, gw pun memutuskan naik SkyBus dengan membeli tiket seharga RM. 9.00 menuju KL Sentral. Disini pusat’a train atau biasa disebut transit-oriented yang akan mengantarkan anda kemana saja di Malaysia; ada MRT, LRT, ERL,KTM Komuter, RapidKL Rail, de el..el..lah.
Tapi, dalam perjalan gw menuju KL Sentral ini, azwita call me back…dan dia bilang bahwa “orang” yang bisa mengurus passport gw lagi sakit, tidak masuk kantor. Otomatis planning A gw buyar sudah, hancur berkeping2.. *putus asa yang teramat sangat!
Tapi anehnya gw masih jalan aja terus bak musafir di tengah padang pasir, tak tau kemana arah tujuan!
Ketika itu gw juga menghubungi temen yang emang berdomisili di Malaysia, *did I mention it before, right?dia sedang bekerja di kantornya pada saat itu dan baru selesai pada jam 6 petang, tapi tak sedikitpun dia berhenti terus berkomunikasi dengan gw. *sungguh luar biasa, tak salah gw meng- confirm dia sbg teman tempo dulu :)
Selagi menunggu pertemuan dengan’a pada jam 6 sore, gw menghabiskan waktu hanya di KL Sentral saja mulai dari jam 12 siang sampe jam 4 sore, *sungguh jenuh sobat!
walaupun ini bisa disebut “stesen” tapi, semuanyaaa ada disini, yaiyalah..mulai dari plaza, restaurant, café, mosque,clinic, currency exchanges, lef luggage, salon, travel agency, health&fitness, tandas, kfc, cfc, dunkin donuts, pedagang kaki lima, pokoknya komplit deh,
gw sempat lunch di KFC, KL sentral. Tapi teman, sungguh selera mereka sangat payah…rasa ayam dan saus’a sangat berbeda dengan lidah kita, tak habis pun aku memakan santapan siang itu, tapi cukup lama juga gw duduk disini, mumpung ada wi-fi gratis…sempatlah gw mengupdate status, menceritakan hal-ikhwal nasib gw ini.
Saat itu pun gw masih tetap mencoba kirim sms ke roy, tapi bagaikan cinta bertepuk sebelah tangan, sms ku pun tak berbalas…benar2 putus asa yg tak berujung, sempat terbersit juga utk kembali saja ke tanah air, dan bersembunyi di Medan saja, hikss…
Akhirnya sms yg dinanti2 datang juga, ternyta dia disana pun merasa gundah gulana dgn nasib gw…hanya karena connection yang susah dan reload pulse yg mahal, sehingga dia sukar utk terus berkomunikasi dengan gw, bahkan beberapa sms’a ada yg gak masuk ke inbox gw.
Nomor ai sudah gw dapatkan, segera gw menghubungi pahlawan kesiangan itu!hohoho..
Tapi, dewi fortuna lagi-lagi tidak berpihak kepada ku,..
Mereka mengaku baru saja berubah pikiran, dari yang rencana awal perjalanan darat mereka ganti dengan perjalanan melalu udara, ya…naek pesawat!dengan alasan perjalanan darat menghabiskan waktu 10 jam. Ya sudahlah, kali ini benar-benar tamat riwayatku.
Kami berjanji untuk bertemu di KLCC sore nanti, jam 4.00 di dekat danau buatan belakang Suria.
Dari KL Sentral gw naik rapidKL menuju KLCC, karena berdasarkan rekom dari zan disini lebih baik menunggu dan lebih banyak yang menarik utk window shopping. Selain ingin bertemu dengan ai.
Tak susah utuk bertemu dengan ai di KLCC, krn dibantu oleh canggihnya teknologi saat ini, dengan cellular gw bisa tau keberadaan dia dimana, Cuma krn KLCC Suria itu sangat besar, mesti mutar2 juga sih, krn tempat ini belum begitu familiar buat ku.
Berdua kami duduk ditepi danau buatan, berbagi suka duka, meskipun mereka tidak akan berubah pikiran lagi untuk melakukan perjalanan dengan darat. Lama kami duduk disitu sampai2 meskipun hujan rintik-rintik turun membasahi bumi, kami tetap duduk manis disitu..sambil searching internet, mencari informasi ‘bagaimana cara travel ke phuket by train’. Sangat susah memang tapi ai tetap berusaha do the best! Padahal tau gak sob, tadi siang itu, dari jam 9 sampai jam 3, si ai berada di KL Sentral juga loh, dia lagi sibuk antri booking ticket Airasia yang menuju ke Phuket untuk besok malam, tp karena si roy belum sempat memberi no hp’a, yaaa gak jodoh deh kami bertemu di KL Sentral,,sungguh miris kan??…
Tak lama selang waktu dari percakapan kami, datang lah 3 orang temen’a yang baru menikmati indahnya Malaysia dari puncak KL Tower, dialah Nyak Joel (berperawakan tinggi, hitam manis dan cinta bahasa Indonesia, gmn gak sama orang asing semua dihantamnya pake bhs.indonesia, hahaha), Bang Ony (agak lebih kecil sih, tetapi selalu tersenyun sumringah pada siapa saja, dan sangat rela berkorban bagi teman2’a, gmn enggak…bang ony aja yg selalu kebagian fotoin temen2’a yg lain, ini mah dizalimi ya bang?hahaha), at last, arie p rambe (gayanya emang agak beda dikit sih, lebih parlente, tapi mempunyai hati selembut sutera dan seputih salju, Alhamdulillah sampe sekarang kami masih sering berantem via sms masalah passport dan hal-hal yg gak penting lainnya).
Setelah berkenalan satu sama lain dan poto sana poto sini sikit, kami pun berpisah, karena gw harus menemui zan jam 6 sore.
Tanpa menghasilkan keputusan yang berarti gw pun melanjutkan perjalanan, hanya ada kata2 manis saja; ntar kabar-kabari ya apapun yang terjadi, keep in touch ya!!?; katanya dengan penuh perhatian.. gitu aja??!!!
Pertemuan dengan Zan Alexander
Gw naik Mono Rail Train (MRT) menuju Wangsa Maju, dimana zan telah menunggu dengan setianya…ciee
Yah, dengan beliau lah gw tumpahkan semua penderitaan dan duka nestapa itu, mengharap belas kasihan dan pertolongannya, karena hanya beliau lah yang gw kenal satu-satunya di negeri ini. Gw diberi izin menginap dirumahnya yang cozy, seperti rusun gt sih tepatnya..hahaha
Kami keluar berjalan kaki untuk makan malam tak jauh dari rumahnya, sekalian mencari top up pulse, sim card digi gw saat itu, hanya utk tetap bisa berhubungan dgn roy agar tau dimana posisi dia. Kami duduk di restaurant pas di simpang 4 traffic light, dan tidak jauh dari situ ada flat mewah yang sangat kontras dengan kediaman zan, but it’s OK!
Malam itu juga kami membuat strategi apa yang akan dilakukan besok, mencari informasi dan berita tentang perjalanan alternative selain by plane. Zan sibuk menghubungi kerabatnya dan browsing internet hanya untuk mencari tentang the way to phuket!!sungguh patut diacungkan dua jempol deh.. b^_^d
setelah berunding di meja bundar, akhirnya gw memutuskan untuk memberanikan diri melakukan perjalanan melalui darat yaitu dengan kereta api ataw train meskipun tiada teman yang menemani, dan dengan big risk kalaupun ternyata di check point mereka reject, gw harus kembali lagi ke Malaysia dengan train juga, dan menghabiskan liburanku di KL atau yaaa…balik ke Indonesia!
Pokoknya malam itu dipenuhi dengan segala macam pertanyaan, bisa lewat atau tidak, mau kemana gw kalau gagal, ngapain aja gw di KL 10 hari, pokoknya banyak deh pertanyaannya..sampe2 gw tidur pun jam 2.00 dini hari, :(
KL SENTRAL session II
May, 25th 2010, Pagi yang cerah, jam 8.00 sekalian dengan berangkatnya zan ke kantor, gw kembali ke KL Sentral mencari informasi train apa dan jam berapa yang ada ke phuket.
Masih belum beradaptasi juga sama stesen ini, gw bolak-balik keep in touch sama zan, asal gak tau dikit langsung message dia, pokoknya amat sangat terbantulah..bahkan sekedar Tanya dimana tandas pun gw sms dia, hahaha,
Berhubung belum sarapan pagi, maka gw mencari makanan yang cukup untuk mengganjal perut…pilihanku adalah dunkin donuts, yaa…gw harap rasanya tidak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia,
Dengan bermodal 1 paket donuts dan 2 cup hot tea, gw betah duduk lama-lama di gerai ini apalagi ditambah wi-fi gratis membuat gw bisa betah sampe 2 jam nongkrong disini.
Jam 10.00 loket sudah dibuka, gw segera merapat kesana menanya informasi se-detail mungkin tentang perjalanan ke Phuket, walau komunikasi agak sulit, krn ada kata2 yang gag gw ngerti dengan istilah mereka.
Bah, ternyata tidak ada train yang direct to Phuket, sang ticketing explain me, train mereka hanya sampai “Hat Yai” (salah satu kota di Thailand, takes time about 10 hours from KL Sentral) dan dari sini saudara-saudara, kita harus naik mini bus selama 6 jam lagi ke Phuket,
Hiiiiiiii……sungguh mengerikan bagiku! It’s really adventure, Man!!!
Halah, sperti para pejuang tempo ’45 doeloe…maju terusss, pantang mundurrrr!!!!
Okeh, tiket sudah gw beli, hanya dengan RM 52 (= Rp. 150.000,-) dengan memesan 1st class sleepers (with bed, maksudnya), yaiyalah…10 jam perjalanan wak, masak gw Cuma duduk keq patung aja..bisa keram donk!
Masalah tiket udah beres, namun lagi-lagi gw hilang contact dengan roy si anak hantu (^.^)v
Aaarrggh, biarin lah…dimana ada kemauan disitu ada jalan, *jeh, pas gak sih statement’a??
Jam pun masih menunjukkan pukul 12.00 siang, gak mungkin donk gw menghabiskan hari2 gw di stesen ini, gak paten laa..masih mengandalkan zan, gw Tanya info menuju mal-mal terdekat, dan zan sarankan agar ke Mid Valley saja, tidak jauh dari KL Sentral, hanya RM 1, naik KTM Komuter.
yups, dengan tas backpacker yang segede gaban gw bergerak menuju Mid Valley, sebenarnya disarankan zan untuk menitipkan tas gw di Left Luggage, tetapi waktu gw menuju tempat ini, ruangan’a lagi ditutup, beli makan siang mungkin :(
jadi, yaaa gw tetap membawa harta karun gw ini.
Luar biasa, ternyata mid velley merupakan mall yang sangat besar dan megah, sangat menarik bagi yang suka shopping, hehe *gw donk!!!
Tapi teman, gw belum bisa bersenang2 diatas nasib gw yang belum jelas juntrungannya ini,
Masuk waktu dzuhur, gw bergerak menuju musholla yang ada di mid valley, tempatnya lumayan besar dan tempat wudhu’a pun nyaman, memang sudah ketinggalan sih untuk ikutan jamaah..tapi gpp, krn gw kan mushafir..jadi mau jamak aja sholatnya, hehe..
Selesai sholat, gw gag langsung melangkah keluar meninggalkan musholla…tapi gw mencoba meregangkan tubuh dengan merebahkan diri di hambal musholla, sungguh nikmat memang, bagai di syurga nirwana setelah menenteng tas backpacker yang segedek gaban itu dibahu ku kemana2. Lumayan lama juga gw tergeletak disana, sampe2 gw melihat orang2 yang sholat berganti-gantian sampe 10x…huuaaaahh, keq’a gw harus melanjutkan perjalanan lagi,
Lapar neh cuyy, gw beringsut mencari makanan halal yang lezes di seputaran mall…lelah berkeliling-keliling 1 mall, eeeh, jatuh-jatuhnya gw makan di KFC juga wak!!hehehe…mencari single desk, posisi sudut biar gak mencuri perhatian orang lain…sambil makan gw memperhatikan orang-orang, pribumi dan wisatawan yang hilir mudik dihadapanku bak peragawan dan peragawati…dengan berbagai fashion yang mereka kenakan membuat gw merasa minder dikit, hehehe…
Hmmm, segera gw tuntaskan makan siang gw…dan melakukan sa’i kembali, upss keliling2 lagi di mid valley megamall ini maksudnya, mencari baju2 branded yang up to date, tp sebelumnya gw ke atm dulu donk, krn stock petty cash udah menipis.
Karena gw pikirpun, klw gak jadi ke phuket ya sudahlah…gw bershopping ria aja disini…hahaha,
Sudah setiap sudut mal ini gw jelajahi dan malahan sempat berjumpa orang yang sama beberapa kali…hihihi, jadi malu gw, untungnya gk ketemu dengan orang Indonesia disini, jadi cuex aja gw jalan sendiri :).
Senangnya gw ketemu sama baju yang mirip sama baju teman gw satu kantor, R. Mustaqim (teman gw yang cerdas, kritis dan ambisius…sering gw mendapat pencerahan darinya, luar biasa memang sobatku ini), segera aja gw beli 2 biji, secara kalau beli 2 dapat discount 30%, alahmakkk…mantab kan?selain itu gw mencari short pant, yaa…as you know, gw kan mau ke pante…jd mesti cari celana pendek dunk!! *belum berhenti berharap neh ceritanya, hahaha
Jam sudah hamper menunjukkan jam 6 sore, gw harus segera menuju KL Sentral lagi, karena janji ketemu sama zan disana, beliau yang akan menemani gw sampe pukul 10.00 malam, ketika train gw berangkat kelak..sekali lagi sungguh luar biasa temanku yang satu ini. Kasih jempol lagi gag yaaa…hehehe
Hamper saja gw salah naik komuter, yang berlawanan arah menuju KL Sentral, gw piker disitu gw turun…maka disitu lah gw naik lagi, karena sangking letihnya cuyy…tapi akhirnya gw sadar juga ketika halo-halo dari pengeras suara berkata train ini tujuannya ke Seputeh…
Bah, siapa yang mau ke Seputeh…gw kan mau ke KL Sentral…hadoh..hadoh, segera gw putar haluan stesen lagi, ckckck
Sampainya di KL Sentral lagi, ternyata zan belum tiba…gw musti menunggu kehadirannya dulu..hmmm, sambil menunggu, lagi2 menikmati fasilitas wi-fi gratis donk, sambil makan rujak buah segar yang dijual di basement, hmmm..mmm, segerrrr!!!
Tak lama kemudian zan datang, dengan Korean style’a…hmmm, tampan memang, dengan sepatu kulit runcing warna putih susu, kemeja putih dan dilengkapi dengan vest, gaya yang boleh ditiru neh…hehe, tapi gak cocok keq’a kalau diaplikasikan dengan kondisi lhokseumawe.
Huaahhh….buyar deh rencanannya!!!
In da Train
Train tiba di KL Sentral agak molor dari schedule sejatinya yg tertera pada ticket, yang seharusnya berangkat pukul 20.30 waktu Malaysia, eeh…itu train baru merapat ke stesen jam 10.00 waktu Malaysia. Gw jadi gak enak neh sama zan karena harus nunggu sampai mid-night mana home stay dia jauh dari KL Sentral.
Anyway, Gw berangkat juga jam 10.00 malam. bismillah,,
Ternyata kereta’a sangat panjaaaaaanng sekali, sampai-sampai gw harus lari-lari kecil untuk mencari gerbong kereta gw, dan Alhamdulillah ketemu juga, Gerbong V1.
Di dalam gerbong ini umumnya dihuni oleh turis-turis asing dan oleh para backpacker sejati, karena merekalah penganut; low cost is better!!hahaha..
Selain turis asing yang gw sebutkan tadi, ada juga turis local, yang mungkin baru habis pesiar di Malaysia…mereka segerombolan juga perginya, ada sekitar 8-10 orang.
Yang menjengkelkan gw, mereka dengan seenak udel’a saja membuat keributan di gerbong V1 ini, mentang2 rame,, huh..sepanjang jalan sampai destination mereka, (Syukurnya mereka tidak turun sampai Hat Yai), nyerocoooss terusss, pake foto2 pula tuh di gerbong yang gak seberapa itu, huhh…
Untungnya, gw selalu melengkapi diri dengan ipod nano gw kemana saja gw pergi, jadi dengan sigap gw menyumpal kuping dengan headset ipod, hmmm, walaupun udah ter pasang, namun suara riuh mereka masih menembus dinding pertahanan indera pendengaran gw, maka volume paling besarpun gw putar…*pekak-pekak deh sekalian…sialnya batere ipod gw udah tinggal setengah, karena dari kemaren belum gw charge, tau sendiri lu seharian gw terombang-ambing di negeri orang, dan batere handphone pun gak mau kalah, soq kompak dgn ipod, sehingga klw emanglah batere hp tewas…tamatlah riwayatku, tak bisa menghubungi roy di phuket, yang sampe sekarang tak tau rimbanya dimana.
Posisi bed gw di upper position, jadi lumayan nyaman lah…untuk bersembunyi dari mereka2 itu, selama perjalanan gw menutup abis gordyn yang menyekat bed gw, gw hanya tiduran saja sepanjang perjalanan sambil berdzikir dan membaca surat-surat pendek agar kelak para petugas immigration barbaik hati mengizinkan gw masuk ke negeri seberang, dan berharap dengan tidur akan membuat perjalanan menjadi lebih cepat, bangun-bangun…eh, sudah sampai!!tapi harapan tinggal harapan, angan tinggalah angan-angan..sungguh tak tenang malam itu, sob!!
Pasukan ribut itu turun pada jam 2.00 dini hari waktu setempat, gw gak tau jelas apa nama daerah itu, karena saat itu malam gelap gulita, tidak sempat memperhatikan lokasi stetsen, mana gerbong gw berhenti pas diposisi hutan, sehingga sulit mencari informasi dimana makhluk2 itu berasal. Ah, gk penting lahh…
Bolak-balik gw terbangun dari tidur, eehh ini train belum sampai-sampai juga ke tujuan. Ya ampun saudara-saudara, kereta ini berjalan sangat dan teramat lambat, berhenti bisa sampai 100x kalau gw gak salah…belum lagi kereta’a sempat rusak, dan berhenti dalam durasi yang cukup lama…fuihh, penderitaan yang luar biasa!
Sempat satu kali gw tersentak, udah dimana ini…dimana ini, koq penumpang’a banyak yang turun, mau Tanya sama orang lain, rada sulit untuk berkomunikasi, jadi lagi-lagi gw contact zan utk bertanya hal-ikhwal mengenai lokasi ini, dan dia berhasil menenangkan gw kembali.
Matahari pun beringsut naik, pagi sudah tiba…namun kereta api masih saja terus melaju, oh Tuhan, mana gw juga sudah lapar…apa yg bisa gw makan?perjalanan sepertinya masih panjang.
Kesibukan mulai tampak pagi itu, beberapa penumpang ada yang ke kamar mandi sikat gigi, buang air, atau hanya sekedar cuci muka saja.
Tak lama selang dari itu sekitar jam 9.00 waktu setempat, kami akan sampai di perbatasan Malaysia-Thailand, para penumpang harus turun semua menuju check point. Hah, jantungku kembali berdegup kencang, berdebar-debar tiada henti, pucat, takut kalau passport gw di reject dan diusir kembali ke Malaysia.
Train berhenti tepat di check point, kami harus melegalkan passport kami untuk menjadi pendatang yang resmi. Haduh sob, sungguh tak tahu harus berkspresi wajah ini saat itu, gw antri di barisan foreign passport, berjajar disitu bule2 backpacker remaja yang pasti mempunyai misi yang sama dengan gw.
Anjriiittt, sungguh nervous ini tidak bisa terbendungkan…
Giliran gw melapor, si petugas sibuk membolak-balik passport gw, emang gak sombong sih..halaman-halaman passport gw udah lumayan penuh ter’setempel, meskipun hanya wilayah asia saja sih daerah kunjungannya. Wek,,
prraap..prraapp…akhirnya passport gw dicap juga oleh petugas immigration itu, sambil bertanya; nak liburan ker?berapa lama?? Dengan sigap gw menjawab 10 hari, dan ditangan gw pun udah menyiapkan print out ticket return dari Phuket to KL, and dari KL ke Medan, supaya mereka percaya gw kan akan macam2 dinegeri orang…
Fuiihhh, alhmadulillah ya Allah…akhirnyaa gw diizinkan keluar dari negeri ini bathinku..
Segera gw keluar dari ruangan check point Malaysia….
Eitsss, tapi ketenangan bathin itu tidak berlangsung lama…keluar dari immigrasi malayasia kami langsung bertemu dengan pintu immigration Thailand,,
Busssettttt, kembali detak jantungku dipompa lagi…bahkan pada saat gw harus mengisi “Immigration card”, tangan gw bergetar kencang gak dapat terkontrol…suerrr loh!! *mungkin sebagian teman pernh liat kalau tangan gw sedang tidak berkompromi dengan tubuh, gimana actionnya.
Ya Allah, koq abis keluar dari mulut harimau masuk ke mulut buaya lagi sih…aku terus menggerutu, gw harus menghadapi penolakan atau penerimaan lagi disini…hiks :’(
Okeh, gw ikuti prosedur aja sekarang dan terus berdoa dalam hati…setelah mengisi form immigration card, gak mau menjadi antrian paling akhir gw langsung antri kembali untuk melapor ke bilik 2x2 dari papan itu versi Thailand… aseli sob, pucat abis gw..tapi, gw berusaha keras utk keep smilingpada petugas itu, agar tampil seperti tak berdosa gt deh…
Aduuuh, masih aja petugas itu bolak-balik passport gw…memperhatikan dengan seksama, mungkin mencari2 kesalahan…
Aku terus menanti cap itu ditabalkan di lembaran passportku, menanti…dan…menanti,
Akhirnya, dubbb…dubbb…*bunyi stempel ditambalkan di lembaran passport gw..hehehe,
Masyallah….rasanya air mata ini mau menetes terharu sobat, kalau gak banyak orang yang lagi antri dibelakang gw…sujud syukur pun mau gw disitu,, hmmm, andaikan engkau ada disitu sobat, akan kubagi kebahagian yang membuncah ini, perasaan seperti engkau diterima di Pertamina atau lulus menjadi Pegawai Bank Indonesia, bagaimana perasaannya coba??
Hahahahahhaa….sekarang gw bisa bernafas lega bro, masalah gw sekarang hanya mencari keberadaan si roy!
Keluar dari check point Thailand, ternyata train’a gak ada, hilang sama sekali, sempat bingung juga seh, tapi gw soq cool gitu deh, karena dalam hati gw,,ada kawan koq yang bernasib sama,…selagi menunggu kehadiran train itu kembali, gw duduk disalah satu bangku di beranda stasiun, sambil membaca novel ‘new moon’ yang kubawa dari Indonesia, *aseli, gaya turis asing banget dah!!haha..
Dan kereta api itu pun datang juga, tanpa dikomandoin kami langsung begerak menuju tempat kami semula tadi, hmmm ternyata sepeninggal kami gerbong2’a sudah dibersihkan dan tempat tidurku pun sudah rapi dan bersih kembali.
Perasaanku sudah agak tenang sekarang, gw pun coba merebahkan diri kembali diperbaringan ini, tiba-tiba ada seorang bapak tua menghampiriku, dan bertanya mau kemana tujuan gw. Pertama dia berbicara dengan bahasa Tagalog, dilihatnya gw gak mengerti, dia merubah menggunakan bahasa Inggris, namun karena bapak itu cakapnya cepat banget seperti aer, ditambah dialek’a dari Thailand, masih sukar gw cerna juga what the meaning and the maksud, akhirnya dia berbicara dengan bahasa melayu, nah..ini baru agak nyambung dikit gw..hahaha
Gw bilang aja; saya mau ke phuket,
Udah ada kenderaan?naik apa?
Gw jawab aja, naik train, (karena kata si roy, ada tuh train yg sampe ke Phuket, gw piker pun mungkin gw harus cari connecting train ntar di Hat Yai). Makanya gw PD ngejawab demikian.
Tapi si bapak bingung bukan kepayang, tidak ada train yang menuju phuket, last destination Cuma sampe Hat Yai, katanya.
Pertama gw masih menaruh curiga sama bapak ini, “hmmm, pasti Cuma akal-akalan bapak ini saja agar gw mau naik kenderaan dia, huh, otak2 calo juga gw piker bapak ni”
Gw meyakinkan ke si bapak, apakah itu benar??
Lalu beliau mengatkan bahwa medan menuju phuket itu naik turun gunung, jd gag mungkin train lewat sana.
Hah, gw pun sadar dari pikiran2 picik gw…
Baiklah, gw mecoba bertanya balik, berapa ongkos ke Phuket naik mini bus?
He replied, 600 Baht!ataw setara dengan Rp. 180.000,- (1 Baht = Rp. 300,-)
Hah,,ada gak ya uang gw segitu..perasaan kemaren Cuma tukar Rp. 300.000,- saja di Indonesia.
Perjalanan dengan Mini Van to Phuket
Akhirnya jam sekitar jam 10 pun kami tiba di kota Hat Yai, segera gw turun dari train bersama para penumpang lain, masih dengan mosi tidak percaya, gw mencoba mencari informasi train yang ke phuket, dengan sengaja gw membelokkan langkah dari bapak tadi yang menyuruh gw mengikuti dia…
Yups, dengan anteng’a gw jalan aja sendiri mencoba beradaptasi diri, eeeeh, gak berapa lama tu bapak kembali lagi mencari2 gw…huwahahaha…ketahuan deh, kali ini dia berjalan tepat disamping gw!
Sampai di pintu luar stasiun kereta api, dia mengarahkan ke satu kenderaan dipinggiran jalan sana yang tersusun rapi berderet-deret seperti menunggu antrian jadup…
Jreeeeng,…tuh kenderaan mirip oplet’a si doel di betawi gak pake jendela…kalau disini disebut tuk-tuk…sempat shock juga, terpikir 6 jam ke phuket begini terus bisa masuk angin habis-habisan, ternyata, kami didrop ke sebuah travel agent, dan disuruh tunggu mini bus atau mini van yang akan mengantarkan gw ke phuket.
Karena haripun udah siang, dan gw belum sarapan pagi…segera gw mencari rumah makan islam didekat-dekat travel tadi, dan atas rekomendasi bapak yang menculik gw tadi, 3 pintu dari travel agent tadi ada rumah makan muslim, dan gw pun segera meluncur kesana.
Gw pesan sup ayam aja deh, karena gw piker…gw butuh sesuatu yang berkuah, panas, dan spicy…hehehe, selagi menunggu orderan datang gw sekalian me-recharge batere hp + batere ipod, lumayan kan utk 6 jam perjalanan bisa mendengar lagu2 koleksi kesayanganku.
Ternyata belum pun pesanan’a sampe, gw udah di panggil sama supir mini van tadi, kami harus berangkat segera…hiks, gw minta dispensasi waktu 10 menit utk menuntaskan hak tubuh ini, tapi sial…sop’a masih terlalu panas untuk ditelan.
Hiks, akhirnya si penjual makanan tadi berbaik hati membungkuskannya utk gw bawa dan makan di bus stop berikutnya…hmmm, mana laku lagi klw udah dibungkus2 gini pak, pikirku!
Van yang gw tumpangi terbilang cukup mewah dan elit, gak jauh2 beda sama Toyota alphard di Indonesia, tapi ntah kenapa koq mobilnya goyang banget, asal ada gundukan dikit, udah aja gw terpelanting2 dibelakang, belum lagi kalau jalannya berlubang,,seperti dikocok2 ini perut…otomatis sepanjang jalan gw mengkonsumsi minyak kayu putih di tubuh gw, biar gag muntah maksudnya.
Sepanjang perjalanan tidak banyak informasi yang gw dapat, dimana posisi gw berada, memasuki daerah apa ini, karena sepanjang jalan di billboard, atau papan2 nama toko mereka semua menggunakan tulisan sansekerta, ups!…apaan sih nama huruf mereka, pokoknya mirip cacing kepanasan gt lah…meliuk2 gk kejuntrungan arah. Sangat langka qt menemukan tulisan alphabet.
Setelah beberapa jam perjalanan, mini van kami berhenti di salah satu rumah makan, seperti layaknya L300 yang berhenti sebentar untuk makan-minum atau sekedar ke toilet. Selera makan gw sudah hilang ditambah aroma masakan khas Thailand yang bau’a aneh-aneh…huwek, amper muntah gw jadinya, untung disampingnya ada semacam mini market gitu, yang menjual makanan2 kecil dan juga makanan oleh-oleh khas Thailand, gw beli aja keripik pisang, krn itu yang gw piker sama dengan selera lidah kita, dan 1 botol mineral water.
Perjalanan dilanjutkan, akhirnya terbaca juga oleh ku kata-kata phuket di pamphlet 2 atau direction way di sepanjang jalan, wah betapa senangnya hati ku!
Phuket town akhirnya kumasuki…tapi mobil masih melaju gak tau kemana arah tujuan, pulsa digi gw udah sakaratul maut, sms dari roy pun tak kunjung dibalas, gw hanya terus berkeluh kesah pad zan, yang terus memonitor gw dari Malaysia sana, bahkan dia sempat ngomel ketika gw gak balas2 sms dia, padahal kan gw mau penghematan, secara klw habis pulsa’a mau top up dmn coba??
Dan sms pun gw kirim ke ai, krn dia juga yg care banget saat itu, dan orang yg udah pasti ada wujudnya, *hahaha maksud loh,…tapi, mereka belum berangkat dr LCCT, mereka berangkat malam ternyata.
Penumpang2 lainnya banyak yang turun di jalan, banyak yang masyarakat pribumi memang di van ini, tinggal gw sendirian lah di van ini…
Gw masih tidak bisa berkomunikasi dengan driver van itu, karena dia tidak bisa berbahasa international, bahasa inggris, jd gw nurut aja mau dibawa kemana sama dia,
Rupanya gw diantar ke terminal van-van sekalian, kalau di banda aceh mirip dengan di jl. Mohammad Jam. Tapi berhubung hari sudah sore banyak travel yang sudah tutup.
Atas dasar rekomendasi orang-orang sebelumnya, kalau gw udah sampe di terminal mini van, gw harus nyambung lagi naik bus yang akan mengantarkan gw ke Patong Beach, sekitar 30 menit katanya dari Phuket town. Eh, Rupanya kalau sore bus’a udah gak beroperasi lagi, jam 6 terakhir jalan. Siall..!!
Jadi gw ditawarin naik taxi aja ke patong, setelah tanya2 harga, ongkos’a 400 Baht atau Rp. 120.000,- in IDR.
Tapi, ada alternative lain ditawarkan sama orang travel di terminal itu, yaitu naik ojek!!hanya 200 Baht…
What????gak elit kali koq pak…lagian gw pake tas segedabak gini,,,hiyyh aya-aya wae…dan gw pun liat awan agakmendung saat itu, ntar bisa kehujanan donk!
Tapi si bapak ngotot gw lebih baik naik ojek!,katnya lebih hemat. huhh,,,dia kira gw gak bisa bayar taxi apa??
Sebelum gw memutuskan naik apa, gw minta bantuan sama dia, dimana bisa dapat starter packed kartu Thailand, dengan antusias dia memberikan dengan percuma kartu yang ada di stealing punya dia, ternyata dia juga jualan kartu perdana loh..hohoho…dia kasih gratis buat gw!yah, sekalian aja gw minta aktivasikan di hp gw…
Huh, tapi ntah kenapa pada awalnya kartunya belum bisa dipake…dan tuh bapak pun heran, biasanya bisa langsung ON koq…ready to use!otherwise, kartu digi gw pun udah abis pulsanya…sedangkan kartu simpati gw sepengatuhuan gw dari Malaysia kemaren udah gak bisa dipake, apa mungkin karena gak ada gw daftar roaming international?…yg penting udah gak ada harapan lagi!!
Yah, akhirnya gw yang mengalah…gw naik ojek menuju Patong beach, gak masalahlah, at least gw udah bisa pra-tepe-tepe alias tebar pesona naik ojek, hahaha..
Sebelum berangkat roy sudah menitipkan juga alamat hostel yang akan kami tuju dan tinggal selama di phuket, karena berdasarkan pengalaman waktu masuk Negara Singapore kami ditanyain tinggalnya dimana, bawa uang berapa, berapa lama dinegara ini, bla…bla…bla…
So, gw udah prepare dan print out alamat hotelnya, namanya “Blue Dolphin Hostel”, jadi gw kasih aja sama si tukang ojek dan gw diantar ke tujuan…yah lumayan jauh juga karena pake acara melewati bukit dan menurunin lembah lagi…yaiyyalah….kan tujuannya pantai!
Sampai di depan hostel, hehehe…rencana gw mau kasih kejutan sama roy, klw gw sudah berhasil sampe di Phuket, tapi apa yang gw dapat…sang receptionist berkata ; Roy Jekson udah check-out kemarin!
Appppaaaaa????What The F**k!!!! *gak abes2 neh keq’a ceritanya…hahaha
Gilee aja, koq gw sih yang jadi terkejutnya…hikss *sedih lagi wak!!
Informasi terakhir sih memang ada dibilang si roy, mereka bakal pergi ke phi-phi island ataw krabi ataw apalah, yang pasti mereka akan pulang hari ke hostel bersangkutan!!
Tapi, ini koq malah udah CHECK OUT!!!sungguh bedebah…tak berkemanusiaan…kemana lagi gw berharap!!!hmmm, gw mencoba bernafas dengan tenang, agar semuanya baik-baik saja.
Untung hotel’a pun nyaman, jadi gw mencoba menenangkan diri dengan mandi air hangat dan minum air hangat, serta merebahkan diri di kasur yang empuk.
Sempat terpikir olehku untuk mencoba ikhlas, berliburan saja sendiri seperti layaknya orang-orang bule yang berkelana sendiri dari suatu Negara ke negera lain, gw bahkan sudah sempat mengkalkulasikan berapa biaya yg akan habis buat hostel, karena tau gak…biaya nginap 1 malam sampai 600 Baht atau setara Rp. 180.000,- kalikan nginap selama 10 hari sekitar Rp. 1.800.000,- belum lagi makan pagi-siang-malam, dan jalan2 di patong beach sendirian. Yeah, mungkin bakalan gak se-ekstreem dengan perjalanan si roy dkk, yg sudah membuat agenda dengan terperinci di program Excel. Gw mungkin hanya melakukan perjalanan yang ringan2 saja, yang masih masuk dalam akal pikiranku saja.
Sms dari zan masih berdatangan, tapi gw gak bisa mengabari keadaan gw kepadanya, pulsa digi udah habis, dan SIM card Thailand belum bisa dipake.. dikeputus-asaan itupun gw mencoba mengirim pesan melalui kartu simpati, hanya sekedar iseng2 berhadiah saja awalnya…dan diluar dari dugaanku, MESSAGE IS SENT!!
Segera gw mengabari zan, ai dan ROY!!
Gw mengirim sms ke roy, mintak dia segera datang ke Hostel Blue Dolphin, dan menjemput gw..dengan segala kata caci maki dan ancaman agar dia jera…walaupun hopeless juga sih, karena sms2 gw sebelumnya tak berbalas dengan sempurna…
Sambil terus bergolek-golek ria dikasur, akhirnya ada sms masuk juga….jreng…jrenggg….kala itu magrib hamper menyapa kaum muslim untuk beribadah,
Masyallah, sms dari Roy is coming!!
Isinya kurang lebih begini ; “aq tunggu dibawah dekat air mancur, qe turun ya bang…aq gak enak sama receptionist blue dolphin”
Dengan segera dan semangat ’45 pun gw langsung lari tunggang langgang menurunin tangga an pergi keluar…
“ROOOOOYYYYYYYY!!!!!!!!!! gw berteriak memanggil namanya, gak perduli hari sedang maghrib dan orang-orang disekitar, bak pasangan yang sudah tak berjumpa seabad lamanya…gw langsung menghampirinyaa….huaaaaahhhhhhhh….sungguh luar biassaa pertemuan ini, semuanya sudah diatur sama yang Kuasa, hanya atas Izin-Nya lah kami dapat bertemu.
Roy, datang bersama temannya Eko (mahasiswa dari bandung, yang kali ini merupakan perjalanan perdananya, bertubuh kurus lebih kurus dari gw yang penting, hahaha…mempunyai hobby fotography).
Hahahaha…kami tertawa lepas malam itu diselingi juga dengan komplain2 yang terpatri dihati gw sebelumnya selama perjalanan dari Malaysia ke phuket, mengapa dan mengapa dia gk ada keterangan dari roy, dasar anak hantu sialannnn, tapi baru gw tau rupanya semuanya tak seperti yang gw pikirkan, dia juga kepikiran nasib gw koq *itu kata si mbak yang juga dari rombongan Jakarta.
dan kami bertigapun berkeliling-keliling patong beach hingga tengah malam, menikmati Bangla Road yang eksotis…mau tau cerita tentang Bangla Road?????tunggu sequel’a ya anak muda!!!!
Hahahahahahaha….hahhahahaa…. *gw sudah bisa tertawa lega kali ini :)
keren banget, kapan kita liburan...
BalasHapushahaha, baca dulu donk...cepet bgd kasih comment'a :)
BalasHapusbagaimana lanjutan kisah kasih Joe n Roy? apakah akan berlanjut? cekidoooott.. :p
BalasHapusbtw, nama ta masuk juga ya joe.. maaf ya ta ga bisa ngasi pelayanan terbaik bagi warga Indonesia yg teraniaya krn paspornya mw expired.. hehehe..
niwey, OLEH2NYA MANAAAAA...?? :(
hahaha...enak jee yaa!!
BalasHapusitu kan bahasa perumpamaan ta!!not less or more
iya, gpp...ur attention is the most important koq :)
okeh, ntar lebaran jo antar ke rmh ya??
tggu kehadiranku...hwahahaha
bc ni cerita yg ada ktwa ma geleng2 kepala sendiri..hihihihih
BalasHapushahaha...koq geleng-geleng, ini anak metal ataw anak clubbing neh??
BalasHapusmakasih ya sudah sudi baca cerita ab :)
Cerita joe ini sukses menyita waktuku entry data SDM seluruh Indonesia. Haaa??? Seluruh Indonesiaaaaa???? Iyaaaa *muka memelas* hiks hiks.
BalasHapusThanks ya Joe, aku bisa ketawa ketiwi ditengah2 nasibku yg sungguh tragis memelototi excel berhari2. Bravo buat Joe!!!! Kapan2 temenin naek kereta dari KL ke Hat Yai ya? Seru kayaknya!!! hahahaha.
haiiiiii mbak anna ku...
BalasHapussorry ne, nama mbak lupa disebutkan yaaa :(
padahal mbak bagai pendekar eh, pahlawan bagi kami waktu nyari informasi mau keliling2 Singapore, naik Hoop On Bus!!
ya, makasih ya mbak udah dibaca long journey joe..hahaa,
siip ntar dtemanin sampai sapa deh...
segera hunting ticket...huhhuuuu :)
ni blog apa novel? :P
BalasHapusgila panjang kali...capek sa baca'a..
jln ke jerman lah...masa asia aja ni
katanya anak PIM :P
hahhaha...dasarr si sasa nih la!!
BalasHapustapi seru kan ceritanya..hehehe
iyaa...iyaa...tggu jo jadi direksi PIM dulu yaa sa..hehe
Dora the explorer pun kalah nih.
BalasHapusDah coba bikin versi FTVnya?