Lembaran-lembaran
semakin besar asa-ku akan hadirmu
saat senja menghampiri bumi,
saat hiruk-pikuk terasa tak hendak berhenti.
melihat senja yang semakin memerah.
sejenak kita dendangkan syair-syair kehidupan, memaknai kehadiran kita
bagi segenap insan.
Hatiku dan hatimu adalah jiwa yang satu, jiwa yang selalu ditikam-
tikam oleh manisnya cinta yang fana,
Cinta...
Cinta yang mengelabui..
Aku adalah jiwa yang merindukan kasih dua orang tua,
dan jiwa yang selalu dahaga akan karunia sang Pencipta.
kan kupetik senar gitar bersama nyanyian luka...luka menggores jiwa,
dari apa yang tak terasakan...
Duduklah disebelahku,
karena telah letih ku nanti ria tawa bersamamu...
untukmu kutitipkan rinduku,...
Gemericik riak hujan, menghantam ingatanku saat jiwa ini
tersentuh cerita-ceritamu...
masihkah, histori ini akan selalu terkenang menembus peradaban yang semakin menggila..
masihkah kita akan selalu menapaki perjalanan hidup bersama
disaat tujuan mulai menjadi sebuah fatamorgana...
tancapkan jiwa ini bersamamu,
sampai akhir ketika jiwa tak melekat direlung raga...
(RM, lxcmwe...28 Juni 2011)
karena tulisannya warna biru, jadi susah bacanya :)
BalasHapususul: ganti putih aja denk..
Ahhh kamu ��
BalasHapus