Rabu, 15 September 2010

BUKBER 1431 H ; full of sensation

Ramadhan 1431 H,

Para sarjana S1 Angkatan 2007 PT PIM; the next leader

Buat sarjana PIM Angkatan 2007 otomatis pada saat ini sudah bekerja hamper 3 tahun di perusahaan yang notabenenya milik Negara ini, dan kami pun sudah 3 kali berturut-turut merasakan indahnya bulan suci Ramadhan di Perusahaan yang tiap bulannya menggaji kami dari hasil berdagang pupuk ke Negara-negara asing.
Seperti bulan Ramadhan 2 tahun sebelumnya, kami selalu melakukan ritual buka puasa bersama satu angkatan 2007 special untuk jenjang S1,,,
Tahun yang sudah-sudah sih kami melaksanakannya di Restaurant2 Traditional seperti;  Ayam Penyet Pak Ulis dan Ikan Bakar Rimbun di Ujung Blang, dan selama 2 tahun belakangan itu sang event organizer dipangku oleh Johan (*bukan nama sebenarnya) berkolaborasi dengan sang ketua umum S1 angkatan 2007, Fakhrul Aman, bapak muda beranak satu, yang tingginya tak ketulungan!

Sebenarnya untuk tahun ke-3 ini gw mau pensiun muda dari jabatan sebagai sang E.O utk segala perhelatan acara-acara keakraban atau temu ramah ini, hmmm…bukannya mau mengeluh…tapi klw udah gw yang manage, tuh antara orang yang satu dengan orang yang lainnya beda-beda keinginannya, jadi kalau kita turutin satu per satu pasti gak akan selesai2 masalahnya, belum lagi mungkin kepala yang satu tidak suka dengan keinginan kepala yang lain itu, jadi ujung2nya gw lah yang menjadi tumbal dari kekesalan makhluk2 berperadaban ini. Bukan sekali dua kali genk kasus ini terjadi, 

Peristiwa yang paling sengit, atau klimaksnya terjadi pada saat kita2 S1 angkatan pim 2007 akan mengkonveksi suatu mahakarya sejarah sepanjang abad yaitu berupa jaket angkatan, yang niat dasarnya sih supaya kita-kita menjadi kompak dan solid dimata para pendahulu di perusahaan ini.

Tapi, hampir saja cita-cita mulia itu tercoreng oleh argumentasi2 yang memecahkan nilai luhur perjuangan bangsa, perdebatan2 terjadi, bahkan untuk mencapai satu kata sepakat pun tak jarang bolak-balik kita mengambil langkah “voting”, yang parahnya  lagi walaupun suara sudah dihitung pake mesin quick counting…masih bisa keputusan itu dibantah hingga dianulir kembali, sungguh luar biasa kan diskusi panel kami?kurasa perseteruan gayus tambunan dengan ruhut sitompul pun bisa kalah pamor, kalau kawan2 gw yang di corporate lawyer ini sudah bercakap… *benar-benar dahsyatt man!* 

Ya, beranjak dari pengalaman dramatis dan tragis itulah, gw merasa segan untuk membuat event-event akbar selanjutnya, krn takut hanya akan timbul mudharatnya saja…hehehe
Lebih-lebih sang ketua umum yang selalu jadi backing power gw, tahun ini sedang cuti melahirkan, upss.maksud ane istrinya baru melahirkan, sehingga sang suami siaga ini ikut menemani istri!

Hmmm…, sehingga automotif gak mungkin dong kalau gw harus single fighter . . . meskipun berasa something missing juga kalau gak ada acara2 itu, hiks,, *mencoba tegar ala rossa!
Ternyata yang merasakan something missing itu bukan diriku saja, beberapa teman satu persatu mulai bertanya kapan acara BUKBER akan diselenggarakan???
Pertama sih dengan santai gw jawab, iyanih…siapa yang jadi EO-nya… pilih tempat yang enak yaaa!!!
(*EO = event organizer).

Kedua, ketiga kali masih gw jawab dengan nada dan irama yang sama….sampai akhirnya salah satu teman kita mirwan s. polem, yang paling mengerti situasi dan kondisi yang terjadi, yang tidak lain juga penyebab malapetaka tahun lalu itu (*sorry wan, kebenaran memang harus terungkap)hehe...

Dia, dengan rasa penuh tanggung jawab dan kesadaran diri serta sifat patriotismenya datang ke gue…dengan mengajak suatu perjanjian kerjasama antara kami untuk tetap melaksanakan visi dan misi s1 angkatan pim 2007, yaitu “menjalin keharmonisasian dan kekompakan diantara sesama karyawan s1 PIM angkatan 2007”.
Sungguh cita-cita yang mulia kan, teman???
 
Hmmm, niat baik dan tulus ikhlas itu pun tak bisa ku tampik lagi…tak adil juga rasanya bila gw harus melewatkan moment2 kebersamaan bulan Ramadhan ini, hanya karena emosi dan tak tahan akan comment2 mereka yang sama sekali sedikitpun tak membangun, tapi hanya pembunuhan karakter bagi orang2 yang ingin berkembang, bukannya hidup ini penuh perjuangan kan sob???!

Dengan mengucapkan bismillah, gw coba menerima tawaran pak mirwan yang berjanji dengan sepenuh hati, jiwa dan raga akan membantu sampai selesai proses ritual buka bersama ini.

Langkah pertama yang utama harus ditentukan adalah, Kapan or When???

Setelah menimbang, mempelajari, mengingat dan memutuskan akhirnya kami mengambil tanggal 25 Agustus sebagai hari keramat itu, bertepatan dengan hari Rabu. Pertimbangan ini kami ambil karena kalau weekend, hari sabtu-minggu anak-anak daerah pada pulang kampong untuk berjumpa dengan ibu tercinta (*bagi perjaka tinting yang belum bertemu dengan belahan jiwanya), atau alasan berjumpa istri tercinta, yang tega ditinggalkannya melewati malam2 yang dingin demi segenggam berlian dan Toyota Rush!bahkan ada yang rela pulang tiap minggu, hanya untuk berjumpa pasangan bukan muhrimnya, kekasih pujaan hatinya…yang kalau belum sms-an satu haru saja, maka belum lengkaplah hidupnya pada hari itu.

Bagi sebagian lagi, ada yang berjuang menuntut ilmu, mengemban amanat UUD 1945 untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa!sehingga mereka rela berkorban jiwa, raga dan harta untuk meraih cita-cita mulia itu, meskipun letih dan berpeluh keringat, tapi tiap minggu mereka harus siap bolak-balik Lhokseumawe-Banda Aceh selama 6 jam perjalanan, sungguh konsekuensi yang patut dihargai bukan???
Setelah sabtu-minggu kita coret dari kontestan hari besejarah itu, berikutnya otomatis, hari jum’at juga tereliminasi  dari ajang pemilihan ini, dengan alasan jumat harinya makhluk-makhluk tadi berimigrasi dan ber-exoduse ke destinationnya masing2.

Hari senin dengan terpaksa harus direlakan untuk di black-list!karena buat  teman2 yang baru melakukan perjalanan 6 jam atau 8 jam untuk kembali menjalani rutinitas di negeri antah-berantah ini, masih berasa ngantuk, capek, letih, pegal dan keram jiwa-raga ini, sehingga pilihan tidur merupakan syurga dunia yang tak terperikan lagi dan tak terbandingkan meskipun diletakkan kue kak erni satu bakul di depan mata, maaf!jangan harap akan dijamah.
So, yang tertinggal hanyalah hari selasa, rabu dan kamis… nah, supaya tidak ada syak wasangka buruk sangka dan curiga, maka kita mengambil yang tengah-tengah saja biar akur!tereeeettttt..sekali lagi saya ulangi hari RABU!  

Okeh, next step…kami mencari konsep apa yang akan diselenggarakan…cieee, macam pernikahan aja, pake konsep aceh, jawa bahkan modern!maksud konsep disini…kita akan membuat perhelatan ini dimana, suasana yang bagaimana?!!

As I mentioned you above, taon2 gak enak dulu kita sudah pernah menyelenggarakan di Ayam Penyet Pak Ulis dan Ikan Bakar Rimbun, Nah, taon ini gw pengen something different!!
Dengan melihat fenomena kawan2 s1 angkatan pim 2007 sudah mendapatkan fasilitas rumah, maka gw piker…knapa tidak memanfaatkan sumber daya alam yang ada saja…ya merepot-repotkan tuan rumah sedikit ya gpp laaah, 

Karena berdasarkan pengalaman taon2  sebelumnya, setelah gw pelajari terdapat kekurang-sakralan pada event2 buka bersama di restoran2 itu, kita-kita sehabis buka puasa, sholat maghrib, makan hidangan utama dan setalah itu…pulang deh!!karena rumah makan itu akan segera tutup untuk sementara melaksanakan sholat isya dan taraweh.

Yah, kurang effektif kan saudara-saudara??kapan qt sempat sharing2nya…cerita-cerita, belum lagi bergosip2 ria tentang bos2 kita sampai tingkat karo, kakomp, direksi, bahkan kalau bisa si pemegang saham kita pergunjingkan…dan yang paling dahsyat pun sang mentri yang melantik para direksi pun bisa kita perdebatkan, asal ada ilmu sedikit…maka akan berkembanglah diskusinya…hehhe,,

Maka tak ayal lagi, gw bersikeras pada mirwan, kita harus buat dirumah salah satu teman kita!! MERDEKA…

Keputusan sudah bulat, kami mulai meraba-raba siapa saja yang possible dikorbankan rumahnya sebagai tempat eksekusi…option saat itu tertuju pada kediaman:
  1. Saiful Rakjab
Rumah Type E+, milik Tuan Saiful Rakjab
2. Muhammad Ridha Fahlawy
3. Dendi Aqmal/Fakhrul Aman (kediaman Maimun Zakaria deng!!)
4. dr. Mena
5. dr. Rahmi


untuk dua nama dibawah keq’a impossible, karena mereka lagi punya baby, gak enak menggangu, dan pastinya kita gak akan leluasa…maka automatically kita coret dari list rumah yang beruntung disinggahi para pria-pria tampan S1 2007.

Next, rumahnya pak ketum, yang tidak lain rumahnya bang Maimun, salah satu karyawan PT PIM yang sah menjadi pekerja Tetap tahun 2004, dan saat ini sudah menjabat kasi shift di Departement Operasi Bagian Ammonia, dan masih berstatus single…keq’a gak logis juga kita buat acara angkatan di rumah orang yang berbeda kepentingan sama kita, meskipun gw pribadi pernah mengecap manisnya tinggal setahun lebih di batu pahat 24 itu, tapi koq… kurang etis ya mas!!!kembali kita coret dari pertarungan ini.

Rumah bang Maimun, Jl. Batu Pahat No. 24

 Sebenarnya yang gw incar sih rumah pak Saiful Rakjab, karena berdasarkan data-data validgenk, saiful-dewi merupakan pasutri yang baru dan bahagia!!!selain alasan, hmmm rumah bapak ini lah yang paling elite diantara temen2 seperjuangan lainnya, tipe E “+”, wakkk!!! yang berhasil gw himpun, menyatakan bahwa selama bulan Ramadhan dan habis lebaran rumah ini kosong tidak ditempati penghuninya, karena mengungsi kerumah sang mertua dengan alasan sang istri tercinta baru melahirkan seorang putra pertamanya, jadi butuh orang yang mahfum mengenai hal-ikhwal persalinan itu…kan kita tau bersama

Jadi sudah layak dan pantaslah gw rasa rumah ini kita jadikan tumbal untuk upacara adat ini!
Otomatis, option nomor 2 segera kita eliminasi dari pertimbangan-pertimbangan yang hanya memumetkan kepala utk berfikir!!
2 masalah sudah terpecahkan!!!

Lanjuuutt….!!!walaupun menumpang rumah induk semang, tapi kami tak sudi serta-merta merepotkan sang tuan rumah!!kita akan mencari catering yang paling tersohor di ranah kreung-geukuh ini!soalnya kan gak mungkin juga lah cooy kalau kita harus mencarinya ke lhokseumawe…bisa buka di tengah jalan ntar dooonk!!!

Pilihanya pun jatuh hanya pada dua catering yang sudah tak asing lagi dengan indera pengecap kita para perjaka s1 pim angkatan 2007, yaitu Rumah makan buk Jamil bermerek ”MEULIGOE”, yang warungnya pas didepan pintu-2 PT PIM, tinggal ngesot aja sampe deh…kalau anda lagi sial, anda harus rela antri, baris-berbaris bersama bujang-bujang lain ataupun orang2 tua yang sudah menikah tak tau diri lainnya seperti menanti Jadup, kenapa tidak…udah nikah, koq masih jajan di warung seeh????....dan satunya lagi warung bu Ani, posisinya pas di depan pintu samping ASEAN, jalan menuju kampong nisam. 
Gw berani merekomendasikan ini karena, gw, refi merupakan pelanggan tetap masakan ibu ini, alias kami rantangan sama ibu yang baik hati nan jelita ini (waktu muda pastinya!!!hahaha)ibu ini sungguh dermawan dan berbudi pekerti baik…tidak jarang gw mendapatkan special service dan bonus2 makanan gratis dari ibu ani,,hehehe…semoga ibu diberkahi Allah swt.

Cuma, sayangnya ibu ini membuka warung belum dalam skala besar, bisa dibilang ibu ini new comer juga di dunia percateringan, tapi teman…meskipun baru, namun pelanggannya naudzubillah, bisa2 kita antri sampe ½ jam hanya untuk ditegur bu ani, “mau pake apa???” nah, itu berarti giliranmu lah anak muda untuk berniaga dengan buk ani. Warung ibu ini hanya kecil saja…1 unit steeling diletakkan pas didepan rumahnya dan beberapa bangku panjang beserta mejanya ditata rapi di belakang lemari pajangan makanan itu, ada juga satu gubuk kecil terbuat dari kayu-kayu kokoh tepat disebalah kirinya, hanya cukup diduduki sekitar 4 orang yang bertubuh mini dan langsing…dan siapa yang cepat ke warung ibu itu, dialah yang beruntung bisa makan digubuk yang teduh itu karena diselimuti oleh pohon jambu air yang rindang, teman kau pun bisa duduk bersila dengan takzim disitu sampai pesanan makananmu siap dihidang.

****

Halooooo…back to topic!!!
Ya sudah, untuk sementara itu saja yang urgent menurut kami yang harus segera di klarifikasikan, selain segera membuat publikasi dalam tempo sesingkat-singkatnya, baik melalui media facebook yang lagi trend saat ini, melalui milis angkatan PIM 2007, yang belakangan menjadi kurang pamor dibandingakan fb tadi…serta melalui short message service (SMS), yah siapa tau, di unit kerja masing2 teman masih ada yang belum terjamah dengan yang namanya internet, kalaupun ada..mungkin beliau itu giat banget bekerjanya sehingga tidak punya waktu sedetikpun untuk on-line dan melihat berita2 up to date diluar perusahaan yang fana ini. Itu ada koq teman!!!
Hari pun berlalu, 3 hari pertama setelah perumusan deklerasi itu, kami hanya jalan ditempat, parahnya lagi jalan sendiri-sendiri, tidak ada komunikasi dari kedua belah pihak, mungkin satu sama lain mengharapkan action situ duluan laa yang mulaiiiii….qiqiqiqi *hush,,,,,itu hanya husnudzon gw aja*

Akhirnya, masih dengan single fighter gw mulai jalan sendiri, apa yang bisa gw kerjakan…
Yups, mulai dengan konfirmasi tempat. Seperti yang telah termakhtub diatas pilihannya ialah rumah pak saiful…jadi gw segera menuju target, untuk berdiplomasi dan bernegosiasi mengenai tempat ini…

Jreeeengg…jreeeennggg…

*setelah berdialogue

Ternyata tuan rumah TIDAK setuju!!!yah, dengan 1000 alasan yang pokoknya dia harus menang untuk mempertahankan rumahnya dari perebutan kekuasaan,
Kecewa sih!!!tapi masak gw harus memaksa…dengan langkah gontai dan layu gw kembali ke meja kantor gw yang nyaman dan tentram…aaah, gak apalah bathinku berkata, toh, tempatnya belum dipublikasi ini sama kawan2 sekalian…jadi bisa aja ntar ujung-ujungnya dari pada gw pusing, kita buat aja BUBAR di luar, seperti tahun-tahun sebelumnya. Beres kan???
Mencoba beralih ke option list nomor 2, bapak Muhammad Ridha Fahlawy, sebenarnya gw sudah mengajukan juga permohonan ke bapak ini, tapi koq katanya gak pernah…sungguh orang yang aneh!!!

Dari permohonan itu pun gw menerima respon negative, walau beliau menjawabnya dengan pelan dan syahdu…mungkin karena itu dia berkata kalau gw gak pernah minta kesediaan rumah beliau…sekali lagi benar-benar orang yang aneh!hehehe…piss bro (^.^)v
Praktis, option penggunaan rumah pribadi sebagai wadah silaturahmi itu sudah hilang dari angan-angan, bak main catur…gw udah di skak matt!!gak ada pilihan lain…hanya pasrah pada nasib yang ada.

Tetapi Tuhan maha adil dan bijakasana, kawan!!,,berikut ceritanya…
 
Salah satu ritual di bulan Ramadahan yang berbeda dari seribu bulan lainnya yaitu, ibadah sholat sunnah Taraweh berjamaah di mesjid-mesjid. Ya Alhamdulillah, walaupun tidak full selama 30 hari gw melaksanakan perintah ini, minimal 3 hari dalam seminggu ane usahakan sekuat tenaga hingga tetes darah pengahabisan untuk melawan syaithannirrojim yang terkutuk itu untuk bangkit dari peraduanku yang empuk dan yummy itu! *qe piker makanan…dasar bodoh!!!* karena banyak kawan2 gw yang kalah dan takluk oleh rayuan mesra sang kasur, apalagi ditambah selimut hangatnya yang mejanjikan beribu-ribu mimpi indah jikalau kita terus berbaring dipangkuannya itu!hmm, tak usah kusebutkan nama mereka satu persatu, aku takut mereka akan menjadi bujang lapuk selama-lamanya kelak!!

Yah, dari teman di mesjid Al-Muntaha inilah gw mendapat jawaban dari semua kegelisahan dan kegundahan ini, gw dipertemukan dengan pak Irwan Manurung, salah satu jamaah isya dan taraweh yang selalu istiqomah pada imannya itu. Wacana dibuka oleh pak Irwan, eeits,,tapi koq gw lebih enak memanggil dia dengan panggilan mesra “manureng” ya??hehehe… mudah2an yang punya nama gak keberatan dan gak ngomel2 dalam hati…hihihihi. Sebenarnya orang yang memprakarsai panggilan2 aneh ini adalah seorang engineer kimia yang berasal dari kota Langsa, dia tidak lain dan tidak bukan adalah Deni Fahlevi, tidak sedikit orang-orang yang diturunkan derajat namanya dari yang bagus2 menjadi berantakan tak beraturan, seperti contoh lainnya, Syahrul Fitria menjadi pipit, Mirwan Polem menjadi mirwanhe, Fachrian menjadi belatung nangka, Wahyudi menjadi kuceng pabrik, ntah apa-apalah gelar yang diberikannya ke orang lain seenak udelnya saja…dan beruntunglah bagi kalian yang namanya belum terjamah olehnya!!hahaha…

Oia, kembali ke pak manureng, manusia yang baik budi dan bersahaja ini menanyakan tentang perkara BUBAR S1 angkatan 2007, karena selain jamaah tetap mesjid Al-muntaha ini beliau juga tercatat sebagai salah satu member Angkatan 2007 yang memegang ijazah Sarjana (S1) di Perusahaan yang mulai tak karuan ini, karena ditinggal salah satu nahkoda yang handal jembolan luar negeri.

Spontan saja, gw yang seperti mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya…langsung menanyakan balik ke empunya pertanyaan tadi, “rencana kita akan membuat konsep buka puasa dirumah saja, salah satu rumah teman kita, supaya semangat kekeluargaanya lebih terasa dan lebih kental”, dan tanpa piker panjang lagi gw mengusulkan rumah beliau untuk dijadikan sasaran peristiwa tahunan ini. Nama beliau memang tidak masuk dalam option diatas, karena sampai saat ini saya menulis cerita ini rumahnya masih kosong, belum ditempati, oleh Manureng dan keluarga, nah…gw piker lagi…*huh, banyak kali mikirnya neh*
Pasti rumahnya masih bersih dan ready to use!karena berdasarkan referensi data SPRD dari SDM penghuni sebelumnya yang bernama Mr. Ilyas baru pindah kerumah yang type-nya lebih mentereng dari sebelumnya, mungkin alasan kenaikan pangkat atau senioritas, wallahualambisawab!

Dengan landasan principal itu, gw rasa…*gak pake piker lagi ah! Rumahnya pasti bersih doonk…wong baru ditinggal beberapa minggu, paling lama satu bulan…setidaknya masih ada hawa2 manusia yang masih tertinggal dirumah itu, 

Kenapa begitu??

Ya, karena beberapa hari sebelum menjelang bulan puasa, gw pernah diajak oleh salah seorang teman gw yang baru mendapatkan Surat Penempatan Rumah Dinas (SPRD) dari Biro SDM, kawan gw ini bernama Syahrul Kamal, berperawakan hitam manis, lucu dan menyandang 2 gelar sekaligus untuk tingkat strata-1, dan parahnya lagi sedang kembali menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi lagi di Unsyiah untuk gelar master. Luar biasa kan temanku ini.

Pak Syahrul mengajak gw untuk visit kerumah barunya itu, untuk di audit keadaanya saat ini, apakah layak atau tidak untuk ditempati oleh seseorang sekaliber syarul kamal ini.

Masyallah, ya ampuuunnn…tak tega hati ini melihat kondisi rumahnya, sungguh sangat centang prenang, tak terawat apalagi terurus, bagaikan sudah ditinggal berabad-abad lamanya oleh sang pemilik…parah!

sungguh tak terurus kan?ditambah pohon yang berlumut, lembab!


Sejarah mencatat, rumah ini sudah ditinggalkan sejak penghuni sebelumnya menjalani masa pension (MPP) tapi sialnya tuh orang gak menepatinya selama masa MPP itu, ditinggalkan begitu saja tak berpenghuni, sejatinya sih rumah itu pun sudah tampak agker dari luar oleh keeksistensian tumbuhan vegetasi raksasa dan berlumut, dia semakin manampakkan keangkerannya dimata orang-orang yang melihatnya. Dan yang semakin parahnya lagi hawa manusia sudah tak terasa lagi disini, yang ada hanya…hawa haa…haaa….hahahaha :) sama2 tau lah qt genk…kan kita udah sama2 dewasa.

Beda dengan jatah rumah si manureng ini, yang bukan ditinggalkan karena pension atau ditinggal mati, otomatis rumahnya pasti masih bersih!!gw yakin itu, haqqul yaqin malah!

Negosiasi terlaksana dengan baik, pak manureng menyambutnya dengan anthusias dan optimis!

Beliau bahkan akan mempersiapkan rumahnya sedemikian rupa agar para tetamunya nanti merasa nyaman dan comfort!

Dan dari bibir manis pak manureng ini jua-lah, gw mendapat data yang akurat dan absolute bahwa catering’a buk Jamil lebih terakreditas (*kalau disamakan dgn status kampus), karena ternyata masyarakat Biro Logistik di PT PIM kerap menggunakan jasa catering ini kalau ada kenduri atau perhelatan yang berbagai macam judul dibuat. Dan catering buk jamil siap sedia mengantar makanan plus set-set makanan, mulai dari piring, gelas, sendok, garpu, bahkan pluk-pluk tempat makanannya plus asoynya lagi…piring’a pun dicuci sama pihak catering, seperti lazimnya kita makan di Meuligoe Café.

Gw pun sekarang bisa melangkah dengan damai dan pasti!!hehehe…  B)

****


Besok harinya, gw melaporkan perkembangan yang gw capai kepada rekan gw, Mirwan. Bahwa kita sudah harus mengganti strategi dan rencana…sedangkan dari pihak mirwan belum ada laporan yang berarti setetes pun.
Pada akhir minggu, bahasa inggrisnya weekend hari2 jumat gitu deh…gw mendapat informasi terhangat, bahwa pak mirwan, pak Muhammad Refi dan pak M. Taufik akan melakukan perjalanan dinas keluar kota. Pak mirwan dan pak refi akan berkunjung ke Jakarta selama 5 hari dan pak taufik akan pesiar keliling Aceh selama 10 hari, mau ngalah-ngalahin safari Ramadhannya bapak Gubernur Irwandi mungkin.

Automotive lagi, schedule harus gw runut ulang…harus direarrange kembali, mancari tanggal baik dan hari baik…agar semua teman2 dapat hadir pada acara ini. Sial banget kan…padahal itu bukan perkara yang mudah!!waktu tinggal 2 minggu lagi untuk mencari waktu lain.
Mirwan, sudah pergi! Dan tidak ada progress yang bisa gw lakukan saat itu.

Hari senin yang baik, seperti biasa…khusus di bulan Ramadhan ini gw mencoba menambah-nambah amal ibadah dengan sholat Dzuhur berjamaah di Mesjid Al-Muntaha.

Tapi siang itu ada yang berbeda, gw diikuti oleh makhluk yang bernama Saiful Rakjab dan M.R Fahlawy, mereka mau bertandang kekediaman gw, di dormitory tercinta…maklum gw masih lajang…jadi hanya dikasih 1 kamar di asrama bersama jomblowers-jomblowers  bahagia lainnya. Hahaha
gbr dormitory tercinta, yang tampak asri, tp sebenarnya sangat angker, tak terawat


dormitory yang sudah tampak usang, dan tekesan seperti rumah hantu, hihihihi

Dikamar yang romantis itulah kami sempat berdiskusi, gw sempat menginformasikan ke mereka konsep dasarnya, dan berharap mendapat input yang berarti dari diskusi kecil ini. Topic yang paling hangat kami perbincangkan pada siang itu ialah, mengenai Menu andalan yang akan dihidangkan atau disajikan kelak. 

Setelah gw menginformasikan ke mereka niat awal gw yang ingin menggunakan jasa catering, yaitu vendor dari cateringnya buk jamil atau cateringnya buk ani ASEAN, mereka sih setuju aja…paling masalahnya Cuma di menu, dari otak-otak mereka lah keluar ide menu Kari Kambing, ya 1 macam saja…tapi sudah cukup berbobot menurut kami saat itu, paling gak kita minta 1 menu tambahan ikan bakar atau apalah, yang mana akan kita peruntukkan bagi yang pengidap darah tinggi atau kolesterol stadium #4.

****

Haripun berlalu dan terlewatkan begitu saja, makhluk yang bernama refi dan mirwan pun sudah kembali ke markasnya masing-masing, Cuma pak taufik ya masih bergelirya di seantero tanah aceh.

Selasa (31/08/2010) Kolaborasi kerjasama pun mulai ditingkatkan, ditambah denger-denger menjelang minggu terakhir Ramadhan, banyak anak-anak muda S1 ini banyak mempergunakan hak cutinya untuk berpuasa bersama keluarga dan saudara-saudara, kerabat serta handai tolannya di kampungnya yang permai dan menawan. Sehingga kami pun harus mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat sekarang, seolah kami bertarung melawan waktu agar temen-teman semua dapat berpartisipasi dalam acara ini. Sehingga waktu yang tinggal 2 minggu tadi, mendadak menjadi 7 hari saja, yaitu dari tanggal 30 agustus s/d 3 agustus 2010.

Dengan mantap gw memutuskan sepihak bahwa tanggal 2 Agustus 2010, Hari Kamis acara ini akan diselenggarakan, Insyallah. Padahal catering belum dikonfirmasi, temen2 belum dikabari dan disebari undangan, serta tempat pun belum di check and recheck!

Sore itu juga, pulang kantor gw dan mirwan angkat senjata, kami segera langsung ke TKP tempat catering sasaran kami. Jangan anggap remeh kawan, kami tidak langsung berjumpa dengan tersangka pada saat itu, buk Jamil sedang pergi arisan sore itu, kembali kami harus berjibaku dengan waktu…mencoba membunuhnya karena tiba-tiba waktu terasa berjalan sangat lambat, seolah menanti kedatangan sang permaisuri turun dari langit yang diidam-idamkan.

Buk jamil kembali dari acara para ibu-ibu girang komplek PIM itu, kami pun langsung mengajukan proposal kami…maksud dan tujuan kami, tanpa muqaddimah atau preambule segala…

To the point aja, kami mau buat buka puasa bersama sekitar 25 orang (dengan pertimbangan ibu2 dokter dan perawat2 cantik ikut juga), kami mau menunya kari kambing saja sih buk, yaaa…paling tambah accessories dikitlah…keripik2 keq, sayur yang matching sama kari kambing, ditambah 1 macam ikan yang kami peruntukkan bagi kalangan penyakit kolesterol dan asam urat akut.

Fuiiiih, cukup panjang kan…dan itu gw ucapkan hanya dalam hitungan satu nafas saja, seperti layaknya orang yang lagi ijab qabul di acara akad nikah, dan Alhamdulillah gw berhasil…yihaaaa!!!

Berapakah harga perorangnya buk???ehhh, bunda ding…karena ibu ini ngaku-ngaku lebih senang dipanggil “bunda” waktu kami saling bertukaran nomor hp, ehem…ehem…
Bunda menjawab dengan kurang percaya diri Rp. 12.000,-/orang. 

Hah??Cuma Rp. 12.000,-???koq dikit sekali???gw meyakinkan bunda kembali, yakin tuh buk…menunya apa saja??

Bunda menjawab, kari kambing, ikan 1 macam, sayur cap cai, kerupuk, air timun.
Hmmm, kupikir itu sudah sangat cukup, karena kami akan menambahnya dengan kue-kue yang dibeli di pasar, serta minuman tambahan seperti air tebu dan air kelapa.

Okeh, kami deal dengan harga yang ditawarkan oleh bunda seperangkat dengan menu-menu yang ditawarkan!

Menu tambahan lainnya yang sudah gw susun yaitu, Sate Matang!!!yups,…istimewanya sate ini akan dibawa langsung dari kota asalanya yaitu Matang Geuleumpang Dua, salah satu kabupaten di Bireun, produsen aseli sate matang yang tesebar diseluruh jagad aceh ini. Menu ini pun gw PJ-kan langsung pada seorang warga pribumi asli dari Matang, yang berhasil lulus di PIM tahun 2007 tempo lalu bersama sarjana-sarjana lainnya, dia lelaki bernama Deni Novizal.
Hari menjelang magrib, waktu berbuka pun akan tiba, kami minta pamit dan berbalik pulang…tapi ternyata perundingan dengan mirwan belum usai, akhirnya kami memutuskan untuk membatalkan puasa kami di dormitory saja saat sirene berbunyi nanti . Tak banyak sihwall teman2 undangan untuk buka puasa ini, bahkan gw sempat membuatkan draft’a agar beliau tinggal tulis saja di halam facebook itu. Tapi apa jawabannya teman, "jaringannya gak bagus…susah connect!" yang dapat dilakukan, karena sang waktu menjepit kami dengan waktu sholat isya, gw sudah berkomitment dari awal memang malam ini akan tarawih, sehingga perjumpaan kami pun usai sudah…dengan meninggalkan amanat pada mirwan, segera postingkan di

Sungguh alasan yang sangat dan teramat klasik kan???percayakah kalian dengan alasan murahan itu???hehhe…

Pulang sholat taraweh segera gw menggunakan perangkat hp pribadi untuk mengirimkan kabar bahagia ini keseluruh insan S1 ini, 1 message and send to many, beresss!!!untungnya ada aplikasi group sehingga sekali tekan semua bisa terkirim!mantabbb!!!

Untuk temen2 yang berakal dan berbudiman, segera merespond balik sms gw…bahkan ada yang sampai nelpon balik just want to make sure, dialah pak Rijalul Fikri, bener-bener sangat menjunjung tinggi sportifitas perhelatan ini, kupikir!dan patut diberi penghargaan kelak.

O, tak lupa di mesjid tadi juga gw sudah menemui ustadz manureng untuk meyakinkan bahwa rumahnya-lah yang beruntung akan kita gunakan untuk BUBAR, karena sesungguhnya lebih mudah menemukannya di mesjid daripada dirumahnya meskipun kami masih tinggal dalam satu atap, Dormitory Indah. Sungguh ajaib bukan??

Kami pun berikrar akan bekerja sama, bantu-membantu dan gotong-royong membersihkan rumahnya pada Rabu malam ba’da sholat isya dan Taraweh di mesjid Al-Muntaha, dengan formasi hanya kami berdua saja pada awalnya. Gw rasa gak masalah-lah…kembali dengan praduga rumahnya pasti masih bersih dan hanya kecil ini koq, satu type dengan batu pahat No. 24 yang pernah kutiduri.

****

Dikantor pun kami mulai bergerak cepat, untuk temen-temen dipagar biru atau front office, gw dan mirwan yang handle, kami mulai mendatangi satu persatu karyawan bergelar S1 angkatan 2007 di ruangan kantor mereka masing-masing, sungguh pelayanan yang istimewa bukan???Sudah semuanya diurusin, bahkan uang konsumsinya pun pake dijemput ditempat. 

Perlawanan paling sengit kami hadapi waktu memasuki biro SDM; disini digawangi oleh pak Muhammad Refi dan Saiful Rakjab, awalnya mereka melawan sekuat tenaga usaha kami ini, beribu pertanyaan yang tidak berbobot dilontarkan. Toh, ujung-ujungnya mereka juga mendermakan uangnya yang Rp. 50.000- itu. Mungkin typical dan paradigm mereka ya..kalau bisa membuat masalah menjadi lebih sulit ngapain dipermudah. Huuuh!!!berikutnya dari pak Rachmat Mustaqim, Syahrul Kamal, Dendy Aqmal, Fakhrul Razi dan M. Ridha Fahlawy, tidak mendapatkan perlawanan yang berarti, malah mereka sangat kooperatif saat ditemui.

Hari itu juga kami mendapat kepastian melalu telepon seluler bahwa, pasukan ibu-ibu dokter dan perawat-perawat cantik tidak bisa ikut hadir pada acara tahunan kali ini, karena pertimbangan lokasi acara cukup jauh dari rumah-rumah meraka di Lhokseumawe sana, apalagi acaranya menjelang malam, tak pantas rasanya anak gadis menghabiskan waktu malam-malam bersama pria-pria kesepian ini.

Pergerakan perjuangan bangsa pun bergeliat di arena pagar merah, disini gw mengutus kesediaan Mr. Syahrul Fitria sebagai duta kemaslahatan umat ini, beliau dapat bekerja dengan baik di medan perang sana, dalam tempo sesingkat-singkatnya infaq, sadaqah dan sumbangan sudah terkumpul, masalah hanya ditemukan bagi pejabat-pejabat yang mempunyai jam kerja shift, seperti Fachrian dan Odeng Wahyudi, untuk kedua makhluk ini ditelpon pun gak diangkat-angkat…ntah pernah berbuat salah apa pada mereka, kami pun gak ngerti?hehe…  

Hari Rabu sore (01/09/2010) pulang kantor, gw berniat untuk meninjau rumahnya dan mengobservasi apa saja yang kurang dan diperlukan kelak buat hari-H,…gw sepakat pergi dengan manureng berdua, agendanya…pertama mau bayar uang catering, supaya si bunda bisa segera belanja segala kebutuhan catering dan memasaknya dengan lazissss!!!
Sungguh sedih nian kurasa, karena sampainya di rumah bunda, beliau tidak mau menerima uang dari kami yang tak seberapa itu dibandingkan dengan proyek2 catering sebelumnya yang bisa sampai milyaran rupiah, sedangkan dengan kami hanya Rp. 300.000,- saja, sangatlah remeh-temeh baginya!!

Kami pun sempat heran orderan darimana bisa sampe ratusan juta atau milyaran, memang tak aneh sih…untuk pensiunan karyawan PIM keluarga itu sudah bisa membangun rumah yang terbilang besar, dan ornamen2 rumahnya hamper dipenuhi oleh ukiran2 Jepara yang mahal-mahal…darimana lagi kalau bukan dari jasa catering ini, oia, tapi bunda juga menambahkan bahwa ternyata hitungan per orangnya sekarang dikalikan Rp. 15.000,-/ orang, dan itu tidak menjadi masalah bagi kami…karena sejatinya buat teman2 dikantor gw kutip Rp. 50.000,-/kepala. Masih belum mempengaruhi cash flow,gw piker!
Hmmm, jangan berburuk sagka dulu teman, Rp. 20.000,- dari dana ini kami alokasikan untuk membuat merchandise special bagi Angkatan kita S1 tahun 2007 tercinta, yaaa..setidaknya tiap tahun ada something yang bisa mempersatukan kita, meskipun benda itu kecil, namun dia akan selalu kita kenang, and akan selalu teringat pada masa-masa saat kita bersama, *duh koq jadi melankolis begini ya??!!!

Agenda kedua, kami pergilah ke pasar kreung-geukuh untuk mencari alat-alat pecah belah seperti piring-piring kue, dan gelas2 untuk minum air kelapa dan air tebu nanti. Sebenarnya tidak layak dikatakan pecah-belah sih, karena semua perangkatnya kami beli terbuat dari plastik mono use, atau sekali pakai langsung dibuang, juga kami membeli serbet serta lilin untuk menghindari godaan dari lalat-lalat yang membandel dan tidak punya harga diri itu atau siapa tau mesin GE di pabrik mati mendadak…kami sudah siap sedia dengan lilin andalan kami, hehehe. Hanya dengan merogoh kocek Rp. 25.000,- saja harta benda tetek-bengek tadi sudah menjadi hak milik kami.

Agenda ketiga, visit manureng house!! Jl. Batu Pahat No. 14,
Astaghfirullahaladzim….ternyata segala pikiran baikku tentang rumah ini buyar sudah…praduga-praduga positif tentang rumah ini pun sirna sudah…
Bathinku berkata, maafkan atas pikiran-pikiranku yang salah selama ini, kenapa dia tidak mau berpikir lebih keras lagi saat itu!

Tapi, keputusan sudah bulat…gw harus tetap menjalankan misi gw…gengsi donk kalau berubah-ubah lagi, ntar dibilang pulak lagi gw ini orang yang plin-plan. Cuiih, saya tidak sudi!!
Dari luar saja sudah tampak kekacau-balauan rumah ini, kurasa setali 3 uang dengan rumah pak syahrul kamal, Cuma auranya sajalah yang masih ada sisi manusiawinya disini…selebihnya, benar-benar tak terurus!!!

Kondisi diperparah dengan bongkahan-bongkahan batu bekas bobokan tembok hasil peninggalan penghuni sebelumya, dibiarkan berserak saja tak karuan diluar rumah. Tembok-tembok itu sengaja diruntuhkan dan dibinasakan lantaran tidak terjadi kesepakan yang win-win solution diantara kedua belah pihak.

Sang pendahulu meminta uang ganti-rugi sebesar Rp. 4.000.000,- untuk bangunan permanen yang telah dibangunnya itu, sementara pihak new comer merasa tidak membutuhkan bangunan itu, karena selain dia masih berprediket  keluarga kecil yang bahagia dan merasa tak layak bangunan itu dihargai dengan nilai sedemikian.

Seperti lazimnya rumah-rumah yang ditinggal pergi untuk tempo yang lumayan lama, rumah-rumah kosong itu ditempeli oleh Koran-koran bekas pada kaca-kaca jendela yang memang lebih luas dari ukuran daun pintu. Dari lembaran-lembaran kertas Koran itu gw udah ada feeling gak enak…koq kertas korannya macam udah layu gitu seperti sudah lama dia menggantungkan nasibnya disitu, diterpa matahari pagi dan sore yang silih berganti, serta hujan sesekali yang membasahi bumi membuatnya tampak lapuk dan kusam. First impression yang tidak menggembirakan.

Kami mencoba masuk, berurutan. Di ruang tamu, ruang yang pertama kali kami temui, lantai rumah ini berwarna hijau lumut…terbuat dari tegel made in tahun 1982 kebawah pasti, juga sudah tampak buram. Dinding-dindingnya kusam tak berpoles dan penuh bekas paku-pakuan…yang dugaku pasti bekas diletakkannya foto-foto bersejarah dirinya dan foto keluarga besarnya dengan segela macam pose narsis. Kulihat masih ada kalender expired yang masih bergelantungan disalah satu paku tadi, tahun 2006. Satu lagi keganjilan yang malas gw mencari jawabannya.

Berpindah ke ruang disebelahnya, yang hanya dipisahkan oleh dinding tipis adalah ruang keluarga…tak ubahnya dengan ruangan tamu tadi, tak ada yang menarik ku lihat disini Cuma ruangan’a saja yang lebih besar, kaca2 jendelanya juga dipenuhi dengan Koran-koran lusuh edisi tahun lampau. Sempat ku berujar kepada the owner rumah ini, “ntar waktu acara bubar, kita copot saja untuk sementara koran2 ini” karena sungguh dengan keberadaan koran2 itu mempengaruhi keremajaan usia rumah ini, dan parahnya lagi bisa mempengaruhi selera makan para tetamu nantinya.

Berikutnya, masuk ke ruang dapur!buseeetttt,,,disini gw menemuka keluarga kecoak yang sedang asyik-masyuk bercengkerama bersama keluarga besarnya, tak kurang dari 10 ekor kuhitung, sudah seperti dinasti kekaisaraan saja, menguasai dapur sepeninggal sang ahlul bait. Laci-laci buffet senantiasa ternganga terbuka begitu saja, wastafel tampak lembab karena keran air yang mentes…tes…tes…tiada henti! disitulah raja kecoak tadi bersemayam.

Kamar mandi, sangat kering kerontang…seperti tak disinggahi 1 decade lamanya, tapi untungnya kran airnya dapat beroperasi secara normal, dan airpun mengalir dengan derasnya, itulah positive point tinggal di komplek PIM, supply air sangat terjamin, karena perusahaan mengolah air langsung dari sungai Kr. Peusangan hingga dapat dinikmati setiap harinya oleh penghuni2 komplek. Sangat jernih juga!

Untuk bagian kamar, kurasa tak perlu lah diperhatikan, karena itu urusan privacy bagi pemilik rumah, dan kupikir gak lah mungkin kami bermalam dirumah ini, jadi kunjungan ke kamar gw urungkan sore itu.

Satu yang menarik dari rumah ini, yaitu halaman beranda belakang!beruntung sekali pemilik rumah baru ini, berenda ini berhadapan dengan lahan kosong dan langsung tembus ke jalan Louser diseberang sana, jadi memiliki 2 akses jalan langsung. Dan untungnya lagi pandangan kita menjadi lebih free dan khusyuk dalam beribadah…loh!!!
Lagi-lagi waktu yang tak mau kompromi, adzan magrib hamper dikumandangkan dan kamipun bergegas meninggalkan kediaman ini.

***

Sholat isya dan taraweh sudah selesai kami tunaikan dengan khidmat, dan jam menunjukkan pukul 21.45 wib.  Tanpa banyak buang waktu percuma kami segera angkat ember, kain pel, sapu, bulu ayam, kain lap, bergerak menuju TKP. Kusingsingkan lengan bajuku untuk bekerja membersihkan rumah itu demi memberikan yang terbaik buat teman-temanku.
eh, btw...bulu ayam buat apa ya drmh kosong melompong begini, hehehe..

Pertama sih yang empunya rumah bilang, biar dia sahaja yang bekerja sendiri, gw cukup menjadi temen pendamping dia bekerja, agar tidak diduga orang kurang waras oleh orang lain yang kebetulan lewat, karena bekerja tengah malam begini.

Merasa kurang afdhal, dengan hanya berdua…gw mengirim sms ke M. Ridha Fahlawy untuk hadir ikut berpartisipasi…emang sih dari sore udah gw wanti-wanti padanya untuk ikut serta bantu-bantu, setidaknya meramekanlah agar situasi tidak monoton, karena profile orang ini termasuk makhluk jahil bin usil tak ada lawannya. Dan juga kepada bang Dendy Aqmal yang secara historynya, bang dendy ini adalah pribadi yang suka menolong dan gemar membantu teman-temannya baik jiwa, raga dan hartanya…tak jarang loh gw hutang duit sama abang yang satu ini, hehehe…

Awalnya, pak fahlawy ini agak segan beranjak dari peraduannya itu, karena saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 wib, ya wajarlah kupikir…apalagi ada sang istri cantik disebelahnya, huhhuhu

Tapi dia menantang balik, kalau gw jemput dia akan pergi…antara percaya dan tidak percaya dan tidak salahnya mencoba jemput dia, dan ternyata berhasil loh!!dia mau diajak ikut berkecimpung untuk gotong royong bersama, bertambahlah 1 lagi tenaga kerja,,,
Tak lama selang waktu tiba dirumah manureng, datang lagi bala bantuan dari bang Dendy, beliau memang tidak jauh tinggalnya dari rumah manureng, hanya selang 4 rumah saja, beliau jugalah yang menggantikan posisi gw menduduki rumah batu pahat #24 itu, huuuuh,,,,tega!!

Dengan gagah berani gw melawan kerajaan hirarki kecoak itu, yang telah menguasai menguasai dapur sejak dinasti Ming kurasa,…karena lahan ruang tamu dan ruang keluarga sudah diambil alih oleh manureng dan fahlawy, gw memborbardir mereka dengan air keran dan memaksa-pindah dengan setongkat sapu!!dalam hitungan menit, kekuasaan berpindah ketangan gw, huaahahahaha… *pangeran bertopeng mode on*

Enyalah kalian kecoak-kecoak busuk!!! Kalau berani kalian hadir lagi kemari, tak segan-segan aku memisahkan jiwa dari ragamu yang renyah itu!

Sungguh asyik ternyata bermain air bersama kecoak-kecoak itu, mereka tampak tak berdaya oleh keangkara-murkaanku!!!

Dapur yang mulanya tampak seperti dapur hantu, sudah lebih mengkilap seperti dioles oleh so klin!dinding dapurnya pun gw lap habis…emang sih luas lahan dapur ini tak sebanding dengan luas ruang tamu dan ruang keluarga,…lebih kecil jadi kerjaan gw jadi lebih cepat!

Berniat untuk mengekspansi daerah jajahan, gw berpindah masih ke kawasan yang mengandung sumber daya air disekitarnya, yaitu kamar mandi.

Masih dengan konsep, basah…basah…basah, lahan ini gw rambah dengan penuh semangat nasionalisme yang berkobar…terang aja semangat, luasnya hanya 1.1/2 meter x 2 meter, hohohoho…

Tapi tantangannya lebih banyak disini cuy!!ada wastafel, closet dan bak mandi. Yang semuanya sudah tampak uzur dimakan usia. Kali ini perangkat perang kurang memadai, tidak ada sikat atau beros untuk melawan dekilnya daki-daki pada dinding wastafel dan bak tadi. 

Untung Allah swt menciptakan manusia itu makhluk yang paling sempurna, dengan menggunakan kedua belah tangan ini lah gw mengurut-urut daki itu hingga dia lekang dari induk semangnya yang telah di nodainya selama ini.

Setelah 2 pekerjaan yang maha dahsyat tadi gw kerjakan, waktunya buat gw ishoma sebentar, untuk sekedar istirahat sejenak dari perjuangan yang panjang.
Gw sempat memperhatikan manureng, dendy, dan fahlawy bekerja dengan tak kalah giatnya, seolah-olah ada pemilihan pekerja teladan malam itu!sehingga tak perduli malam telah larut dan angin malam pun mulai menusuk-nusuk kalbu. Tapi kami tak gentar, maju terus pantang mundur!!MERDEKAAAA…

Disela-sela istirahatku itu, tiba-tiba ada panggilan usil yang masuk, telefon dari si bekantan tua “Deni Fahlevi” (piss bang!!), ternyata Cuma mau pamer kalau dia lagi mejeng mesra berdua dengan mirwan di warung kopi tak jauh dari kos2an deni, segera saja sumpah serapah gw tujukan kepada mirwan, kita banting tulang bekerja siang-malam disini, koq dia asyik-asyikan hongkang kaki dimeja kopi diseberang sana.
Surat perintah segera merapat pun gw lemparkan padanya. Berharap bertambah lagi pasukan ’45 ini.

Byurrrr,,,tak henti-hentinya air dihujamkan pada lantai-lantai tak berdosa itu, bagai dimandikan dari syurga lantai itupun mulai tampak berseri dan mewangi, karena pada air-air itu diteteskan pula pewangi merk Sleek!ada yang bertugas sebagai penyiram air, ada juga yang bertugas sebagai penggerus air mengiringnya keluar rumah, pak fahlawy berinistiaf mencuri sejenak perkakas rumah tangga orang malam itu, tau kah kalian apa yang berhasil dikuntilnya???sapu lidi halaman.

Alahmak bujang!!lidinya aja udah jarang-jarang begitu…yang ada airnya bisa melarikan diri kembali donk kalau kita menggiring air2 itu keluar. Akhirnya sapu lidi itupun teronggok saja disudut rumah tak berdaya, malam ini dia kurang berjasa kawan!!

Kolaborasi 4 sekawan ini sungguh sangat luar biasa, meskipun ada sunggut-sunggutan, perebutan daerah kekuasaan dan pelimpahan tugas semena-mena, tapi kami tetap bisa tertawa bahagia dan enjoy dengan pekerjaan dadakan ini, yang kurang hanyalah makanan kecil dan kopi aja, coba kalau ada mungkin sampai sahur menjelang kami baru berhenti bekerja. Teras-teras yang tak akan diduduki pun kami sikat habis malam itu.

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 lewat, cukup larut untuk bekerja banting-tulang kurasa, bang dendy pun pamit dan mengundurkan diri dari dunia persilatan ini, dan tanpa mengurangi rasa hormat padanya, gw antarlah beliau hingga kedepan pintu rumahnya di #24.
Balik dari mengantar bang dendy, ternyata mirwan s.polem baru merapat ke TKP, sungguh tak ada harga diri orang ini, ketika kami sudah meletakkan semua perkakas dan istirahat, dia bak anak muda dari India baru datang belakangan, padahal sedikit pun gak ada garis muka India di wajahnya, kalau Cina sih gw setuju!dia lebih mirip chow yun fat, kalau sedang mengeluarkan jurus-jurus kemponya itu, hahaha…

Tapi tidak masalah, kehadirannya saja sudah mengobati luka letih kami, peluh keringat kami dan keheningan malam itu (*bayar ya wan atas pujiannya!!)

Meskipun kami tidak bekerja lagi, tapi kami masih asyik bersenda-gurau disitu menghabiskan malam, dan mengagumi hasil kerja kami yang maksimal, sungguh elok rumah ini sekarang, sudah bisa dikatakan rumah layak tinggal kali ini :) *sambil tersenyum!

Pulang dari istana baru itu, kami tidak langsung pulang…tapi kami berpesiar sejenak mengelilingi rumah-rumah teman kami yang sudah mendapatkan rumah di komplek PT PIM, satu per satu kami investigasi rumah tersebut, ada yang mendapat posisi strategis dan ada yang mendapat rumah yang masih tampak baru dan indah, tapi ada juga yang mendapat musibah, karena sepertinya kita harus mengahabiskan modal yang banyak untuk renovasi rumah. 

Beberapa rumah ditinggal pemiliknya karena penghuninya wafat karena melawan penyakit kronisnya, nah, ini yang dikhwatirkan pendatang baru akan tidak tenang mendiaminya, karena bisa saja sang arwah kembali lagi kerumah itu, hanya sekedar mau mengambil celana dalamnya atau ID cardnya…hehehe, just joke man!!!

Kawan-kawan yang sudah berhak mendapatkan rumah itu dan sempat kami kunjungi antara lain, rumah Rijalul Fikri, Fachrian, dan Syahrul Kamal. Selamat ya buat kalian!!


Rumah Fachrian, rumah yang ditinggal karena penghuni meninggal dunia, hiiii


Rumah Rijalul Fikri, diterasnya terdapat Punden Berundak-undak, mungkin tempat dia pasang sesajen kali ya?hahaha

Rumah Syahrul Kamal, sudah tak berpenghuni cukup lama, layakah utk dtempati?


Sampai jam 12.00 malam lewat baru kami bubar menuju rumah masing-masing, karena masih banyak tugas yang akan diemban keesokan harinya, di kantor yang tidak maju-maju itu.

***

Tanggal 2 September 2010, hari bersejarah itu akan terukir kembali,
Mirwan semakin intens mengunjungi kantor gw, untuk sekedar sugesti saja…agar kekuatan kami semakin solid untuk melawan segala terpaan, aral dan rintangan yang suatu waktu akan muncul. Konfirmasi ulang pun telah gw lakukan melalu facebook. Dan kami sungguh siap menghadapi hari ini!

Jam istrahat yang hanya satu jam, gw dan mirwan pergunakan untuk mencari buah-buahan sesuai dengan yang direncanakan, buah semangka, jeruk dan kurma.
Capek kami putar-putar pajak kreung-geukeuh sebanyak 7 kali, seperti thawaf di ka’bah, tapi buah semangka tak ketemu juga, seolah-olah hilang dari peredaran pada bulan puasa ini. 

Sepertinya kami harus mencari alternatife lain yang sama bobotnya, namun sebelumnya kami membeli buah kurma kotak, yang sudah pasti dimana mendapatkannya. Toko Sukna, milik salah satu karyawan PIM yang menjabat di kursi General Engineering Bagian Instrument, Nazar Mukhlis nama abang itu. Alhamdulillah kami mendapat pelayanan yang teramat istimewa, bahkan dia rela membuka semua box-box kurma itu demi mendapatkan buah kurma yang berkualitas unggul. Dan yang lebih special lagi dia memberikan potongan harga untuk barang dagangannya itu, meski hanya Rp. 1.000,- perak.

Berhubung semangka tak diraih bahkan sempat kami order juga sampai ke matang glp.2 namun juga kosong, pepaya sajalah sebagai gantinya...dan jeruk madu sebanyak 2 kg pun kami beli sebagai makanan pencuci mulut, caileee...

Menjelang jam pulang kantor, langit berubah tampak gelap, mendung menyelimuti bumi Aceh Utara, padahal siang harinya matahari menyengat bak sinar api neraka yang menjilat-jilati bumi, sehingga manusia-manusia yang penuh dosa itu berat melangkahkan kakinya menuju mesjid untuk melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah atau ber-I’tikaf menunggu jam masuk kantor kembali. Sungguh mereka tak tau, bahwa panasnya matahari itu sebagai pembakaran dosa-dosa mereka yang bagai buih-buih berserakan dilautan, hiiiiii…

Rasa galau, gundah dan pesimis mulai menyelinapi relung jiwaku, khawatir kawan-kawan yang rumahnya berjauhan tidak bisa hadir memenuhi undangan kami ini. Hujan pun tak terbendung lagi, dengan hebatnya dia menumpahkan ke-adikuasaanya ke muka bumi, diiringi angin kencang menampar-nampar pepohonan dipusara bumi. Sangat lebat dan ganas!
Sempat gw mencurahkan kegundahan hati ini pada wall facebook pribadi ku, hiks…banyak juga sih yang bersimpati dan ber-empati pada nasibku sebagai seorang E.O amatiran!

Bagaimana tidak, makanan, minuman, kue-kue, buah-buahan sudah diorder dan dibeli dengan sempurna, siapa yang akan mengeksekuasi semua ini??? hiks…lagi

Banyak sih yang ngasih comment agar makanannya di oper aja ke mereka yang notabenenya juga masih perjaka-perjaka dan perawan-perawan kesedihan disebrang sana, huh!, sungguh tak masuk akal usulan mereka, tapi gak apalah, yang penting kegalauan ini terbagi sudah, namun  ada juga yang bener-benar memberi masukan yang membangun bagi jiwa psycologis gw, “sabar aja bang, toh bukanya masih lama…mudah2an hujannya segera reda!”  Sungguh masukan yang menyejukkan hatiku saat itu :)

Ya, dan gw mencoba meyakini itu!

Jarum pendek sudah tepat diangka 5 dan jarum panjang tak meleset dari angka 12…hujan pun masih enggan berhenti turun dari ujung langit sana. Kue-kue panganan untuk bukaan juga belum dibeli oleh PJ kue, yang dijabat oleh pak Manureng itu sendiri, karena beliaulah yang mempromosikan suatu tempat kue yang murah-meriah dan melimpah,,,FYI aja, Rp. 2.000,- anda akan memperoleh 3 potong kue yang bervariasi. Tetapi karena pada saat itu kondisi masih hujan lebat, misi itu belum terlaksanakan.

Pikir…pikir punya pikir, mencari solusi dari maslah ini! eureka!!!...*sambil ada lampu diatas kepala gw gt deh,

Gw minta tolong aja sama Saiful Rakjab, karena sejak menikah dengan salah seorang perawat gigi kontrakan di PIM, pemuda bersenyum manis ini mendadak bisa mengendarai mobil, hehehe…dengan menggunakan aji mumpung, gw menelpon dia untuk minta pertolongan pelimpahan tugas itu, membeli kue ditempat yang ditujukan tadi. Tidak cukup hanya itu, azas manfaat dilanjutkan dengan meminta tolong untuk dibelikan air tebu dan air kelapa ditempat harus yang paling tersohor di kreung-geukeuh pula. Walaupun dengan hati menggerutu dia melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat.

Sekali lagi gw mengusiknya dengan kembali menelponnya, kali ini gw, manureng dan refi sang penghuni kerajaan dormitory, memohon untuk kesekian kali kepada Tuan Saiful ini, yaitu sudi kiranya beliau mau menjemput kami di dormy, karena keadaan saat itu masih hujan-sehujanhujannya! Lagi pula kami harus membawa perkakas-perkakas yang dibutuhkan untuk prosesi nanti. Mulai lah kami menanti penjemputannya!!

Diseberang sana, mirwan juga sudah menghubungi lewat telfon selulernya…memastikan jam berapa, bisa disebut panitia lah, harusnya berkumpul. Mulanya dia mau ikut bergabung bersama pria-pria tampan dormitory ini, namun karena pasti kapasitas mobil pak Saiful tidak muat, gw sarankan untuk langsung ke pusat sasaran kita di batu pahat #14. Dan mirwan pun setuju!

Akhirnya datang Juga!seperti judul reality show yang pernah tenar di trans tv! Pak saiful akhirnya datang juga, dengan omelan khasnya…tak berhenti-henti dia menyudutkan gw…hiks, sedih sekali!
Diperjalanan kami menuju target! Mirwan kembali menelfon gw…kali ini dengan nada yang berbeda,,,

Mirwan : Jo, dimana qe??
Johan : on the way neh, udah sampe jalan Geuredong!
Mirwan : rumah si manureng yang mana???
Johan : di batu pahat no. 14!!!!
Mirwan : yang betol qee….koq hancur gini?????
Johan : maksud loe????!!!! (*mulai emosi)
Mirwan : qe datang cepat kesiniiii….segera!!!! (*balik emosi)
Johan : serius qe wan!!!!???
Mirwan : jiaahhh, apa ni banyak kali kayu-kayu…cat-cat berserakan!!!!

(kami berempat di mobil pun jadi bingung sendiri, gak tau apa yang terjadi, perasaan semalam ditinggal masih baik-baik saja koq!!)

Saiful pun menaikkan kecepatannya, gak sabar ingin tau apa sebenarnya yang terjadi!!?Tinggal 2 blok lagi memang kami akan sampai ke #14 waktu mirwan menelpon kami tadi.
Anjriiiittttt!!!!!....benar apa yang dikatakan mirwan!!rumahnya sudah kembali hancur lebur…penuh dengan kayu-kayu berserakan, tangga-tangga, kaleng-kaleng cat, kuas!

tragedi setelah pembersihan semalam suntuk

hasil kekejaman biro umum, tanpa kompromi!


tangga beserakan, lantai pun kotor kembali

 Tega benar memang!!!Sungguh bedabah mereka yang berani-beraninya melakukan ini, kami pikir sempat terjadi kudeta untuk menggagalkan kegiatan kami ini, atau malah kecoak-kecoak biadab semalam yang menyerang balik benteng pertahanan kami!huh, sialan kalian!!tak dihargainya sedikitpun keringat-keringat kami yang menetes semalam…

Selidik punya selidik, ini ternyata kerjaan orang Biro Umum, memang sih sudah ada di POK Biro Umum untuk pekerjaan pengecetan untuk rumah baru yang akan ditempati. Tapi koq pengerjaanya tanpa sepatah dua patah kata sedikitpun???

Kami kecewanya kenapa tidak ada konfirmasi dan koordinasi sebelumnya, bahkan di hari waktu kami mau pake rumah itu, mereka soq sibuk-sibuk bekerja, huh!!!Kekesalan yang amat teramat kurasa saat itu!apa kami harus membereskan lagi satu-persatu peralatan meraka yang dibiarkan centang-prenang begitu saja???waktu sudah sangat terjepit bro…sangat mepet banget!impossible kita harus membereskan semuanya seperti sedia kala. Ini sungguh diluar akal manusia!!

Namun, bagai tiupan angin syurga disela-sela syahdunya hujan yang masih turun, Tuan Saiful Rakjab menawarkan rumahnya yang permai itu untuk dijadikan tempat berbuka puasa. Fuiihh, akhirnya tenang juga perasaan ini :)

Segera gw menelfon buk Jamil catering, untuk mengantarkan Kari Kambing dan perlengkapannya ke Jalan Rambong Kuneng No.4 

Kami pun memindahkan segera perlatan perang kami ke target baru yang lebih assoy!yah, hanya perlu di sapu sedikit saja, rumah saiful sudah siap sedia untuk dipakai, dan yang lebih menguntungkan di rumahnya banyak peralatan masak yang bisa kami pergunakan, hehee…ajiiib!!!!

Bisa dibilang anugerah juga sih kami bisa pakai rumah saiful…pokoknya segalanya yang ditunjukkankan oleh Allah SWT semua ada hikmahnya. Tak henti-hentinya gw bersyukur atas rahmat ini.

Jam 18.00 wib sudah lewat, kawan-kawan yang diundang pun sudah mulai berdatangan, bahkan yang berencana tidak datang pun akhirnya datang juga seperti Pak Syafrizal. Dari 20 orang yang menyatakan kesedian hadir, Cuma 1 orang saja yang ingkar karena alasan hujan ini, dialah penelpon yang percaya diri kemaren itu bernama Rijalul Fikri. Ntah apa yang merasuki jiwanya hingga malah dia yang tidak hadir!

Catering dari bunda Jamil pun sampai jam 18.15 wib, karena ternyata mereka harus mutar-mutar dulu akibat perubahan denah lokasi hajatan ini. Menunya pun diluar dugaan kami, lebih komplit bok! Selain ada kari kambing, bunda juga melengkapi dengan ikan tongkol sambalado, sambal hati + kentang, sayur lalapan lengkap dengan sambal terasi, kerupuk, pisang 1 tandan dan air timun 1 baskom, alat2 cateringnya pun lengkap, mulai dari tissue, gelas aqua, gelas, dan onderdil-onderdil lainnya!

Sungguh layak catering bunda Jamil direkomdasikan pada event-event selanjutnya!

Sirene sudah mengaung-ngaung bergema dari corong Mesjid Al-Muntaha!tandanya waktu berbuka bagi umat muslim yang telah berpuasa seharian, kue-kue panganan kecil menjadi makanan pembuka, serta buah kurma, yang memang di sunnahkan sebagaimana jejak Nabi Muhammad SAW.
bersantap saat berbuka, pose dulu donk!!cheerrssss :)

giliran makan, makanan penutup, ada pisang, pepaya dan kurma


Setelah itu, secara bergantian kami sholat berjamaah, karena untuk sekali sholat berjamaah dalam satu tempat tidak memungkinkan. Maklum rumahnya masih type E, jadi semua masih serba minimalis, hehehe…

Pada malam yang berbahagia ini pun penampilan paling menarik disandang oleh pak Rachmat mustaqim, dengan dress code ala penceramah kondang dari ibukota!dan yang salah kostum pun tetap ada, hahaha :). Kemudian ada juga pasangan yang mencolong start pake batik di malam jumat itu, padahal kan sejatinya jumat pagi kami baru diwajibkan pakai pakaian batik ke kantor, dua manusia penuh inisiatif ini adalah Syahrul Fitria dan Fakhrul Razi, memang mereka pun berasal dari ekosistem yang sama di Panggoi, gw rasa mereka suda berkonspirasi duluan dari rumahnya yang pas di samping Mesjid Babul Huda.

Tapi, penghargaan setinggi-tingginya patut kita sematkan kepada bapak Syahrul Kamal SE., SH., yang terus dengan konsisten memakai Jaket Kebangsaan Angkatan 2007 special S1. Sungguh terharu gw memandanginya, beneran loh!!

Tak lupa pula session pemotretan kami laksanakan setelah menu utama kami santap!sate matang menjadi primadona pada malam itu, tapi sayangnya makannya harus dijatah…karena takut yang lain tidak kebagian.

foto-foto stelah buka puasa, ups!sorry buat kepala2 yang terpotong, huhuhu
tampak lebih baik kan?tapi keusilan terjadi pada b'dendy...coba perhatikan!!


Tak dinyana dan tak di duga, makanan yang seabrek-abrek gambreng itu akhirnya habis juga, padahal sebelum berbuka, ada selentingan-selentingan sentiment yang kembali menyudutkan sang EO, bahwa makananya terlalu banyak, gw boros, menghambur-hamburka uanglah, tapi toh, semuanya habis tak bersisa, memang Allah is The Greatest!!

Perhelatan akbar ini akhirnya kami tutup saat waktu hamper meminang pukul 22.00 wib malam, dengan pertimbangan beberapa teman memang tinggal cukup jauh dari pusaran acara!alasan dapat diterima!

Padahal pembahasan malam ini sudah sungguh out of coverage area!seperti yang gw katakan sebelumnya diawal-awal tadi…mulai dari office boy sampai pelantikan Direksi Utama baru, kami pergunjingkan…apalagi dalam waktu dekat akan ada penerimaan karyawan baru Angkatan 2010, sehingga taktik dan kudeta pun mulai kami siasatkan disini, hahahaha…
Sungguh luar biasa kan teman???suasana inilah yang gw cita-citakan…
Alhamdulillah terkabul,

Amin…

Kreung Geukeuh, September 15th 2010.
Joe



7 komentar:

  1. Hiks..Hiks.. Sungguh Mengharukan Sekuelnya Joe,, Ada Seri kedua ga y ,, macam KCB-2 ;D,,, BTW salute buat Pak jo,, Sukses mencetak Hatrick EO terbaik se angkatan 2007 selama 3 taon berturut2,, Semoga dilanjut kan sampe titik darah penghabisan,, MERDEKA,,!!!

    BalasHapus
  2. Salut bro,
    Bojue..
    oui, un bon événement.

    enfin, le spectacle est plein de spectaculaire et très hyperbole (histoire de Joe). bien fait ..

    Alhamdoulillah, cela signifie que aq est terminée éduquer EO loe joe à un fiable ...

    Pour donc j'ai remis les rênes du succès final de l'événement pour vous.
    chaleureuses salutations

    A +

    Terjemahannya;

    salam,

    ya, event yang bagus.

    akhirnya, acara yang penuh dramatis dan sangat hiperbol (joe story). terlaksana juga..

    Alhamdulillah, berarti aq udah selesai mendidik loe joe menjadi EO yang handal...

    Untuk seterusnya ku serahkan tampuk tertinggi kesuksesan acara kepada mu.
    salam hangat

    A+

    BalasHapus
  3. . bang Zul : waaah, sorry neh nama ab kurang disebut2 dicerita ini, ntar deh sequel ke-2 nya ya kita populerkan nama abang!hohoho...
    okeh, sekali merdeka tetap MERDEKA!!!

    . Fakhrul : hahhaa...anda bercanda bung!!
    posisi prestigious tetap ditampuk kepemimpinan anda...saya sangata mengaharapkan kerja-sama kita berikutnya...
    btw, bahasa prancis'a belajar dmn pak??sekali2 les gratis yaaa :)

    BalasHapus
  4. Sukses buat jojo.... yang udah berusaha sebegitu beratnya + percobaannya berhasil dilalui dengan baik. Selamat Joe behhh...

    Mengenai diri aku jangan terlalu dilebih-lebihkan donk pak joe... aku hanya seorang hamba Allah yang berusaha terus untuk menjadi lebih baik dari hari kehari.

    Good luck for all...

    BalasHapus
  5. . ridha : hmmm,,bagian mana cuy yg belum diceritakan???
    tell me..

    . manureng : masyallah, seorang hamba Allah yang terus tawadhuk dan bersahaja...bahasa keren'a low profile!
    thanks ya bro udah bantu2, jangan kecewa ya...insyallah taon depan rumahnya masih ada kesempatan dipake koq :)

    BalasHapus
  6. ah banyak x cerita loe JOE........... ntr loe karang aja satu buku tentang kehangatan kita saat di dormy??????????????????/
    Gua tunggu kapan terbitnya.... Trims. (Saiful)

    BalasHapus
  7. . saiful : hahahaha...saiful gila!!yaiyalah hangat, habis ac dikamar qee aja suka hidup-mati gt...jd kegerahan terus donk!!
    tp, ntar deh gw karang cerita lain...lg nyari inspirasi yg menarik!!qiqiqiqi

    . Ridha : hmmm,kan qee juga beda tipis sama dia bro...rajin ke mesjid, lu kan yg biasa azan dmsjid bukan??

    BalasHapus