Sabtu, 01 Oktober 2011

Tugas SIM ; Terlalu Banyak Teknologi??





Apakah anda pikir semakin banyak informaasi yang diterima para manajer akan berdampak baik terhadap apa yang mereka putuskan sebagai suatu keputusan?

Coba pikirkan lagi! Kebanyakan dari kita membayangkan bagaimana dunia tanpa internet dan tanpa gadget favorit, baik itu Ipad, Smartphone, Laptop atau Handphone. Bagaimanapun, alat alat tersebut membawa kita ke era baru kolaborasi dan komunikasi yang juga memperkenalkan perhatian terkininya tentang hubungan dengan teknologi. Beberapa peneliti menyarankan internet dan teknologi digital lainnya agar berubah sama penting seperti cara kita berfikir dan tidak menjadi lebih baik. Apakah internet membuat kita “menjadi orang bodoh”, dan kita mendapatkan poin dimana kita memiliki teknologi yang berlebihan? Atau internet menawarkan banyak kesempatan untuk menemukan informasi yang mana membuat kita “lebih pintar”. Dan bagaimana kita menjelaskan “orang bodoh” atau “orang pintar” di era internet ini?
Bagaimana ini bisa terjadi? Internet adalah sumber yang tidak mendahului dalam memperoleh dan berbagi segala jenis informasi. Menciptakan dan menyebarkan informasi didalamnya sebagai sebuah media, hal ini tidak mudah. Sumber seperti wikipedia dan Google membantu untuk mengatur ilmu pengetahuan agar mampu diakses ke dunia, dan mereka tidak mungkin bisa tanpa internet. Dan media digital lainnya menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Pada dasarnya, tidak jelas bagaimana perkembangannya bisa melakukan apapun tapi bisa membuat kita lebih pintar. 
Untuk merespon argumen ini, beberapa pihak yang berwenang mengklaim bahwa kemungkinan milyaran orang menciptakan media tulis seperti blog, foto, video, dapat mengurangi ketidakpahaman mereka terhadap media. Blogger sangat jarang menuliskan atau melaporkan sesuatu secara asli karena biasanya mereka mengambil dari sumber yang professional. Video youtube dikontribusikan untuk para pemula dimana video tersebut kualitasnya mendekati kualitas profesional. Koran berusaha agar tetap bertahan dimana pada saat ini para blogger bisa menyediakan berbagai macam berita secara gratis dengan kualitas yang mungkin tidak terlalu terjamin. 
Namun peringatan yang sama di keluarkan pada respon untuk mengembangkan bidang percetakan. Dalam penemuan Gutenberg diruang lingkup Eropa, sastra lama meledak popularitasnya dan inilah yang dianggap oleh para intelektual pada masa kini. Tapi walaupun tidak sepopuler itu lagi, ini merupakan awal dari perkembangan yang sangat penting. Orang-orang yang datang dengan teknologi baru dan norma baru pemerintah, sastra, koran, jurnal ilmiah, fiksi dan non fiksi semuanya mulai dikontribusikan sekaligus dikurangi kepada para intelektual. Sekarang ini, kita tidak bisa membayangkan bagaimana dunia tanpa media cetak.
Advokat dari media digital berargumen bahwasanya sejarah adalah suatu yang terikat dan berulang seperti ketika ketika kita mendapatkan rasa kekeluargaan dengan  internet dan teknologi terkini lainnya. Perkembangan yang bersifat ilmiah digemblengkan dari ulasan dan perpaduan dari media percetakan. Berdasarkan pada banyaknya pendukung media digital, internet akan membawa perubahan yang serupa terhadap kemampuan dan perpaduan, serta akan kembali mencetak kesuksesan bagi seluruh masyarakat.
Mungkin benar begitu adanya, tetapi dari sudut kognitif, efek dari internet dan media digital lainnya bisa jadi tidak selalu positif. Penelitian terbaru mengatakan bahwa teknologi berbahaya bagi kemampuan kita berfikir secara jelas dan fokus. Pengguna teknologi digital mengembangkan hasrat mereka untuk melakukan banyak hal, melakukan beberapa hal dalam suatu waktu sambil menggunakan gadget mereka.
Walaupun televisi, internet dan video games efektif dalam pengembangan proses kemampuan visual, peneliti menyarankan agar mereka teralihkan dari kemampuan kita untuk berfikir lebih dalam dan menguasai informasi. Memang benar jika internet menjamin para penggunanya agar lebih mudah mengakses segala sesuatu informasi terhadap dunia, tapi informasi yang diterima bisa melampaui kemampuan kita untuk berfikir lebih dalam dan kritis terhadap apa yang kita baca dan kita dengar. Kamu akan menjadi “lebih pintar” (mampu mengerti konten sebuah akun) dengan membaca buku daripada melihat video yang sama selagi kamu bersms-an dengan temanmu.
Internet memberikan setiap penggunannya dapat bermultitasking. Halaman yang bisa diisi dengan banyak link ke situs lainnya, kolom browsing membuat kita bisa berpindah diantara dua windows; dan kita bisa menjelajahi web selagi nonton televisi, chatting, atau berbicara ditelepon. Akan tetapi pengalihan yang tetap dan gangguan yang merupakan pusat pengalaman online dapat mencegah otak kita dari menciptakan koneksi neural yang mendasari pemahaman yang baik dari sebuah topik. Media cetak tradisional, secara gamblang, membuat ini lebih mudah untuk konsentrasi penuh terhadap sesuatu konten dengan beberapa interupsi.
Studi terkini yang terdiri dari tim peneliti di Stanford menemukan bahwa orang yang bisa mengerjakan banyak hal sekaligus  tidak hanya mudah terkecoh, tapi juga secara mengejutkan mereka lemah dalam hal multitasking jika dibandingkan dengan orang yang jarang melakukan kegiatan secara multitasking. Tim juga menemukan bahwa para multitasking menerima goncangan kebahagiaan ketika mereka berkonfrontasi dengan informasi baru atau panggilan masuk, pesan, atau e-mail.
Struktur terkecil dari otak dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap alat-alat yang digunakan, jadi orang yang mampu mengerjakan banyak hal sekaligus dengan cepat menjadi bergantung dan gampang tertarik ketika mereka menemukan hal baru. Berarti, para orang dengan menggunakan multitasking akan dengan sangat mudah terkecoh, walaupun mereka terpisahkan dengan gadget yang biasa mereka gunakan.
Eyal ophir, ahli kognitif yang merupakan tim peneliti dari Stanford, merancang sebuah tes untuk mengukur fenomena ini. Pengidentifikasian diri sebagai seorang yang terbiasa melakukan banyak hal akan mengawasi segitiga merah dari suatu gambar. Ketika segitiga biru diperlihatkan, orang yang terbiasa melakukan banyak hal berusaha untuk mengenali apa itu segitiga merah atau bukan yang berubah posisi dari satu gambar ke gambar lain. Orang normal yang mengikuti tes secara signifikan akan melampaui orang yang terbiasa melakukan banyak hal. Kurang dari 3% dari orang yang bisa mengerjakan banyak hal (disebut supertaskers) mampu mengatur banyak informasi dalam satu waktu; bagi kebanyakan dari kita, multitasking tidak berdampak terhadap produktifitas yang lebih besar.
Ahli saraf, Michael Merzenich berpendapat bahwa otak kita akan secara besar-besaran merancang ulang dari ketetapan kita dan penggunaan yang selalu berubah dari web. Dan ini bukan hanya pengkontribusian sebuah web terhadap tren masa kini. Fokus kemampuan kita adalah mulai merusak pengecoh tetap yang disediakan oleh smartphone atau teknologi digital lain. Televisi dan video games tidak memiliki pengecualian. Studi lain menunjukkan ketika dua acara televisi ditunjukkan secara identik, satu diantaranya merupakan berita kekerasan, penonton menahan banyak informasi tentang acara tanpa kekerasan. Dampak dari teknologi tersebut bagi anak anak akan lebih besar daripada bagi orang dewasa, karena otak mereka masih berkembang dan berusaha menyetel prioritas yang cocok dan menembus impuls pemahaman mereka.
Implikasi dari penelitian terkini dari web 2.0 teknologi sosial untuk pengaturan pembuat keputusan secara signifikan. Sebagaimana mestinya, “selalu terhubung” eksekutif yang terburu-buru ke bandara dan stasiun kereta api, memiliki banyak percakapan dan pesan dengan klien dan pekerja terkadang menggunakan beberapa perangkat mobile, dan mungkin bukan seorang pemberi keputusan yang baik. Kenyataannya, kualitas dari keputusan akan lebih tertuju kepada kuantitas serta kenaikan informasi digital melalui banyak jaringan dan manajer kehilangan kemampuannya berfikir kritis. Dan juga, dibagian Manajemen Produktivitas, Studi tentang penggunaan internet ditempat kerja menyarankan teknologi sosial web 2.0 yang menawarkan Manajer kesempatan baru untuk mengatur waktu daripada fokus terhadap tanggung jawabnya. Sudahkah anda mengecek facebook-mu hari ini? Secara jelas kita ingin menemukan tentang dampak lebih ponsel dan teknologi sosial dalam manajemen kerja.


TUGAS :

1.  Sebutkan beberapa argument yang mendukung dan berlawanan dengan pemakaian media digital?

Jwb : Ada banyak sekali argumen-argumen yang mendukung dan berlawanan dengan pemakaian media digital ini, antara lain, namun secara singkat saya meringkasnya menjadi, antara lain :
·         Pendapat yang mendukung : pendapat ini lebih menitikberatkan kepada bagaimana kita dengan mudah mendapatkan segala macam informasi untuk kebutuhan pekerjaan ataupun kebutuhan hidup sehari-hari hanya dengan menggunakan media digital.
·         Pendapat yang berlawanan : lebih menitikberatkan/secara garis besar : dapat menyakiti kemampuan kita untuk berpikir secara mendalam dan kritis tentang apa yang kita baca dan dengar.

2.      Bagaimana otak dipengaruhi oleh pemakaian media digital yang konstan?

Jwb :Pemakaian media yang konstan dengan mencegah otak kita dari menciptakan hubungan saraf yang merupakan pemahaman penuh topik, karena struktur terkecil dari otak dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap alat alat yang digunakan, jadi orang yang mampu mengerjakan banyak hal sekaligus dengan cepat menjadi bergantung dan gampang tertarik ketika mereka menemukan hal baru.
Michael Merzenich seorang Ahli saraf, berpendapat bahwa : otak kita akan secara besar-besaran merancang ulang dari ketetapan kita dan penggunaan yang selalu berubah dari web. Dan ini bukan hanya pengkontribusian sebuah web terhadap tren masa kini. Fokus kemampuan kita adalah mulai merusak pengecoh tetap yang disediakan oleh smartphone atau teknologi digital lain. Televisi dan video games tidak memiliki pengecualian.
 
3.   Apakah anda pikir argument ini lebih besar ke arah positif dari pemakaian media digital? Kenapa kalau iya? Kenapa kalau tidak?

Jwb : Ya, walaupun banyak sekali dampak negatif penggunaan media digital tetapi apabila penggunaan media digital digunakan secara bijak dan tidak berlebihan, serta sesuai dengan kebutuhan kita maka akan lebih banyak dampak positif yang akan kita dapatkan karena media digital sangat mempermudah pekerjaan kita dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari dalam mendapatkan informasi dan data yang kita perlukan.

4.     Sebutkan perhatian-perhatian tambahan untuk anak-anak dibawah 8 tahun dalam menggunakan komputer dan HP?

Jwb : Terdapat banyak kekhawatiran yang timbul dari penggunaan media digital oleh anak-anak di bawah umur 8 tahun karena anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi tetapi mereka belum mampu membedakan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang boleh dan mana yang tidak. Kekhawatiran itu diantaranya disebabkan oleh tidak adanya penyaring (filter) situs-situs yang dapat mempengaruhi perkembangan perilaku anak seperti situs pornografi,  kekerasan, dan lain-lain. Disamping itu juga penggunaan internet ini dapat menyebabkan kecanduan yang akan berpengaruh terhadap aktivitas sosial anak terhadap lingkungan sekitar dan pergaulan dengan teman-teman sebayanya di dunia nyata. Penggunaan komputer atau telepon seluler bagi anak di bawah umur 8 tahun sebenarnya tidak membahayakan selama masih dalam pengawasan orang tua dengan tujuan pembelajaran dan rekreasi dan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Ini menjadi tugas yang sangat penting dan berat bagi orang tua, karena jika tidak diberikan perhatian-perhatian terhadap anak-anak maka mereka akan terkena dampak teknologi tersebut. karena dampaknya bagi anak-anak lebih besar daripada dampak pada orang dewasa, karena otak mereka masih berkembang dan mereka sudah berjuang untuk menetapkan prioritas yang tepat dan menolak impuls, terlebih dari lagi dari Komputer dan HP, jadi sangat diharapkan partisipasi orang tua dalam hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar